Search for Green

Sunday, April 22, 2012

Earth day 2012

Hari Bumi 2012 : Jangan Buat Bumi Menunggu, Ayo Bergerak!

 


13350528871828833705
Earth Day 2012 : Mobilize The Earth (Dok. earthday.org)
Tahukah Anda, bumi yang hanya mengandung 0.03% CO2 di atmosfer, memiliki suhu rata-rata 15 oC. Bandingkan dengan Planet Venus yang mengandung 96.5% CO2 di atmosfernya, memiliki suhu rata-rata 420 oC. Sebaliknya, Planet Mars dengan atmosfer yang sangat tipis dan hampir semua CO2 nya berada di permukaan, memiliki suhu rata-rata -50%. (Planetescapes.com)
Menurut Arctic Climate Impact Assessment/ACIA (2004), konsentrasi CO2 meningkat tajam selama 250 tahun terakhir ini dan meningkatkan suhu rata-rata bumi. Sumber utama peningkatan emisi CO2 di atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan konversi hutan. Sebanyak 80% sumber energy untuk aktifitas manusia berasal dari bahan bakar fosil.
13350529722047961901
Grafik peningkatan suhu permukaan bumi dari tahun ke tahun
Peningkatan konsentrasi CO2 sebagai salah satu Gas Rumah Kaca dominan menimbulkan Efek Rumah Kaca yang breakibat terjadinya pemanasan global (Global Warming). Tentu sebagai penghuni bumi kita merasakan langsung perbedaan kenyamanan udara di lingkungan kita. Misalnya di Kota Bogor, dulunya tahun 1993, saya merasa nyaman memakai sweater ketika kuliah, kini baju tebal sudah tidak nyaman lagi dipakai. Udara di Kota Bogor yang dikenal dulu sebagai kota hujan nan sejuk kita berubah drastis. Bila siang terasa panas dan mandi pun juga tidak terasa dingin lagi.
13350530781024494992
Sebaran spasial suhu permukaan bumi
Pemanasan Global berlanjut berdampak pada perubahan iklim. Di beberapa Negara hujan meningkat intensitasnya namun menyempit waktunya. Banyak Negara mengalami musim kering yang lebih panjang dari biasanya. Angin dan badai juga bertiup semakin besar skalanya. Akibatnya, banjir, longsor, kekeringan, kebakaran lahan, angin kencang, badai, gagal panen dan merebaknya penyakit menyebabkan musibah yang merenggut harta dan jiwa. Kemudian muncul ledakan hama dan penyakit akibat perubahan iklim yang menyebabkan kerugian besar pada petani dan mengancam kerawanan pangan. Belum lagi bagi pulau-pulau kecil di berbagai belahan dunia yang terancam tenggelam akibat peningakan permukaan laut.
Dampak buruk yang manusia rasakan saat ini berasal dari aktifitas kita sendiri, manusia yang telah mengganggu keseimbangan alam. Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batubara secara besar-besaran berdampak pada melonjaknya emisi karbon yang tak terkendali. Pengrusakan hutan sebagai penyerap Karbondioksida semakin memperparah kondisi bumi kita. Ditambah pembangunan infrastruktur, pemukiman, kawasan perdagangan dan industri yang tak ramah lingkungan memperparah kondisi lingkungan bumi kita.
Bagaimana dengan kondisi lingkungan sekitar, Anda? Adakah ketidaknyamanan akibat perubahan iklim? Saya rasa semua akan merasakan perbedaan yang cukup nyata terhadap bumi kita dibandingkan 20 tahun lalu.
Mengapa Hari Bumi?
Hari Bumi atau Earth Day diperingati pada tanggal 22 April setiap tahunnya secara internasional. Hari Bumi atau Earth Day dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini yaitu bumi.
Hari Bumi atau Earth Day dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson pada tahun 1970 seorang pengajar lingkungan hidup. Tanggal ini bertepatan pada musim semi di Northern Hemisphere (belahan Bumi utara) dan musim gugur di belahan Bumi selatan. PBB sendiri merayakan hari Bumi pada 20 Maret sebuah tradisi yang dicanangkan aktivis perdamaian John McConnell pada tahun 1969, adalah hari dimana matahari tepat di atas khatulistiwa yang sering disebut Ekuinoks Maret. (http://en.wikipedia.org/wiki/Earth_Day)
Dalam situs resmi Earthday.org, tahun 2012, Hari Bumi mengambil tema “Mobilize The Earth”. Dalam situs tersebut, Earth Day Network memuat sebuah kalimat untuk dijadikan renungan sekaligus ajakan bagi kita,
“Planet kita, rumah kita yang terabaikan. Perubahan iklim terus berlanjut. Sepertinya tampak ada bencana ekologis baru yang terjadi hampir setiap hari. Hari Bumi, ini saatnya untuk menggerakkan bumi untuk planet kita, rumah kita yang terabaikan. Hari Bumi ini saatnya untuk menggerakkan planet ini dari bawah ke atas untuk mengirim pesan bahwa Bumi tidak akan menunggu!”
Ya, benar sekali, Ini saatnya kita bergerak. Bergerak untuk menyelamatkan bumi yang sudah terabaikan oloh ambisi, ego dan kerakusan manusia yang tak pernah berpikir generasi masa depan. Ini saatnya bergerak meneyentuh kesadaran diri sendiri, keluarga dan lingkungan terdekat kita untuk tidak lagi mengabaikan bumi. Ini saatnya bergerak, karena Bumi takkan menunggu. Bila kita sendiri yang menunggu-nunggu waktu, maka bumi takkan lagi memberikan tempat yang nyaman buat penghuninya.
Ada baiknya, kita juga menyimak pesan yang tedapat dalam Earth Day Anthem :
Joyful joyful we adore our Earth in all its wonderment
Simple gifts of nature that all join into a paradise
Now we must resolve to protect her
Show her our love through out all time
With our gentle hand and touch
We make our home a newborn world
Now we must resolve to protect her
Show her our love through out all time
With our gentle hand and touch
We make our home a newborn world.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Earth_Day)
Selamat Hari Bumi! Jangan buat bumi menunggu setelah sekian lama terabaikan!

Opini "Global Warming"

Tali Pancung ‘Global Warming’



1335047481459130607
Foto : Umar Werfete
Beberap waktu yang lalu saya sengaja telepon paman saya di Kaimana yang kesehariannya bekerja sebagai nelayan. Setiap pagi semenjak matahari terbit, dia selalu pergi dengan perahu biru dan motor temple miliknya, dan akan kembali siang atau petang hari, menghantarkan hasil tangkapannya ke pasar. Sekedar bercerita, menanyakan kabarnya, bagaimana tangkapannya hari ini, apakah semakin bertambah atau berkurang, juga melepas kangen makan ikan hasil tangkapannya. Dia lalu menjawab dengan suara yang panjang bahwa
Ooo… tidak lagi sebanyak tahun-tahun lalu, air semakin surut dan kering, ikan sudah meninggalkan karang karang hingga semakin sulit’, lagipula angin dan gelombang terlalu keras, ini akibat global warming’ begitu kata paman.
Hmmm….., saya hanya mengiyakan kata-kata paman ini tetapi dalam benak saya bertanya-tanya. Bukan karena teori global warming paman saya, tetapi yang saya heran adalah dia bisa kenal istilah ‘global warming,’ ha.. ha.. ha.. Di satu sisi, saya juga muncul juga pertanyaan bahwa jangan-jangan inilah wajah sebenarnya isu global warming yang ditanamkan ke rakyat kecil di Indonesia, termasuk paman saya. Wah,…isue global warming ini nampaknya sudah begitu terokoptasi dan menyebar hingga ke rakyat kecil, isu global warming sperti virus menular yang mematikan bagi rakyat atau laksana tali pancung yang akan menggantung rakyat hidup-hidup hingga mati.
Saya sendiri tidak terlalu paham secara detail isu ini, tetapi secara garis besar  bahwa global warming itu berkaitan dengan naikanya temperature rata-rata permukaan bumi. Ini terjadi karena tidak semua radiasi matahri yang dipancarkan oleh matahari ke permukaan bumi bisa dikembalikan dengan sempurnah oleh bumi ke luar atmosfir akan tetapi, radiasi itu terperangkap di permukaan bumi oleh green house gases (GHGs) yang di antaranya adalah Carbon dioxide (CO2), nitrous oxide (NO2), metana, penguapan air, chlorofluoro carbons (CFCs) dan sebagainya. Greenhouse gases ini bisa terjadi secara alami dan juga karena aktifitas manusia. Katakanlah emisi karbon dioksida (CO2) dari pembakaran minyak bumi oleh kendaraan bermotor, pabrik, pesawat, kapal laut, pembakaran hutan secara liar dan sebagainya, atau CFCs yang dihasilkan dari penggunaan pupuk secara besar-besaran pada industri pertanian, pembakaran hutan oleh aktifitas manusia, dan sebaginya. Sedangkan secara alamiah GHGs itu bisa terjadi karena adanya letusan gunung berapi dan penguapan air. Semakin besar jumlah konsentrasi GHGs di atmosfer maka radiasi matahari yang dipantulkan dipermukaan bumi akan semakin banyak terserap oleh bumi. Sehingga akan megakibatkan naiknya temparture rata-rata permukaan bumi yang kemudian mengakibatkan pemanasan di permukan bumi.
Pertanyaannya yang kemudian menjadi perdebatan saat ini adalah apakah aktivitas manusia melalui pembakaran bahan bakar minyak bumi ( menggunakan mobil, pabrik, dll), dan penggunaan pupuk di pertanian, pembakaran hutan, pembalakan liar (deforestation) kemudian berdampak terhadap meningkatnya konsentarsi GHGs yang berkontrbusi terhadap global warming? Ataukah jumlah konsentarsi GHG itu secara alami meningkat sehingga aktifitas manusia bukanlah faktor utama terjadinya pemanasan di permukaan bumi? Perdebataan ini masih belum menemukan kesepakatan utuh. Sebagian ilmuwan yang tergabung dalam Intergovernmental Panel for Climate Change (IPCC) yang didukung oleh United Nations, adalah kelompok yang mengatakan bahwa aktivitas manusia adalah penyebab utama pemanasan global. Selain itu, mereka juga berpendapat bahwa cadangan minyak bumi yang bersumber dari fosil semakin menipis dan tentunya akan habis sehingga jalan alternatifnya adalah beralih ke energi alternatif. Sedangkan sebagian kelompok lagi yang dikenal dengan kelompok ‘Skeptism” mengatakan bahwa pemanasan global merupakan proses alami yang telah terjadi sejak ratusan tahun yang lalu, sehingga aktifitas manusia bukalah penyebab utama pemanasan global. Kedua kelompok ini sering beradu argumen secera ilmiah dengan bukti-bukti penelitian yang sangat kompleks dan sulit dipahami masyarakat awam termasuk paman saya yang keseharianya hanya menangkap ikan.
IPCC yang promotori oleh United Nations dengan dukungan dana jutaan milyar kemudian melakukan penelitian dan kampanye peringatan bahaya pemanasan global ke seluruh penjuru dunia. Uang jutaan milyar itu diserahkan kepada berbagai organisasi-organisasi kemasyarakatan termasuk kepada perguruan tinggi dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat untuk membantu mereka menyebarluaskan isu global warming ini hingga ke kampung-kampung. Memaksa mereka bangsa-bangsa terbelakang untuk mengurangi penggunaan energi dari minyak bumi/bahan bakar lalu beralih ke energi alternatif, mengurangi penggunaan pupuk pertanian dan menjaga kelestarian lingkungan. Sementara pihak yang dijuluki kelompok skeptik terkesan kurang didukung oleh organisasi-organisasi penyandang dana sehingga aktifitas mereka hanya masih sebatas perdebatan ilmiah di berbagai jurnal dan televisi.
1335047603996454302
Foto : Umar Werfete
Memang benar bahwa alam perlu dijaga dan dilestarikan agar tidak lagi terjadi penebangan besar-besaran, atau pembakaran hutan secara liar. Akan tetapi di satu sisi kampanye peringatan bahaya pemanasan global ini nampaknya terlalu berlebihan dan menakut-nakuti, bahkan perlahan-lahan akan mencekik leher negara-negara berkembang dengan rakyatnya sekaligus. Algore misalkan dalam filmnya ‘incontinence truth’ ditentang oleh berbagai pakar bahwa ini adalah benar-benar kebohongan dan menakut nakuti, sehingga banyak pakar yang mengatakan isu ini adalah ‘ the great swindle’ alias penipuan besar-besaran. Kampanye-kampanye dan penelitian-penelitian-penelitian yang dilakukan oleh IPCC atas dukungan UN yang telah menghabiskan jutaan milyar dana tengah menuai juga banyak kritik yang mengatakan mengapa UN tidak menggunkan dana-dana tersebut untuk kepentingan sosial lainya daripada kampanye isu global warming ini yang semakin membuat ketakutan dunia.
Jika demikian maka tentunya kembali lagi pada kepentingan mereka, mengapa mereka mau melakukan itu dan untuk apa mereka mau menghabiskan jumlah uang sebanyak itu untuk kampanye isu global warming ini termasuk UN. Melalui Kyoto protocol yang dimotori UN telah tercantumkan aturan main bagi negara –negara anggota PBB untuk mengurangi jumlah emisi karbodioksida sesuai standard yang ditentukan dalam Kyoto Protocol dan Indonesia termasuk salh satu negara yang telah menandatangani kesepakatan ini. Sementara Amerika Serikat, dan negara-negara anggota PBB lainnya, seperti, Afganistan, sudan, dan Canada yang tidak ingin menandatangani perjanjian ini. Tujuan daripda Kyoto protocol ini adalah untuk mencapai stabilitas konsentarsi GHGs di atmosfer pada level dimana bebas dari ancaman bahaya pemanasan global. Banyak pula negara yang meminta ratifikasi target capaian Kyoto Protocol ini dan menginginkan perubahan-perubahan target pengurangan emisi karbon bagi negera mereka.
Lalu apa sebenarnya alasan USA dan negara-negara lainya yang menolak menandatangani kesepakatan itu atau menginginkan ratifikasi terhadap perjanjian Kyoto? Alasannya karena mereka adalah pengguna energi fosil terbesar sehingga jika dikurangi maka ini akan berdampak besar terhadap industri dan perkembangan perekonomian negara mereka sebab dengan target demikian, pabrik-pabrik akan mengurangi aktifitas dan produksi, penerbangan akan mengurangi jam terbang, dan sebagainya. Sementara untuk beralih ke energi alternatif secara masal adalah tidak mudah, apalagi negara-negara berkembang dimana industri-industri masih mengandalkan energi fosil (minyak bumi dan batu bara) termasuk Indonesia yang telah menandatangani nota itu. Kenap Pemerintah Indoensia mau juga mengikuti mereka, padahal industri Indonesia juga bergantung pada minyak bumi, ah…mungkin karena disogok uang? Entahlah….
Ah, Paman…!! Isu ini terlalu kompleks dan rumit untuk paman pikirkan. Alih-alih menyelamatkan dunia mu, isu ini telah terkontaminasi kepentingan ekonomi dan terlibat skenario politik global orang-orang rakus yang menginginkan kekayaan dunia hanya ke dalam genggaman mereka, Paman…….!! Saya juga baru tahu kalau sebenarnya minyak bumi yang ada dalam perut bumi ini bukan dari fosil akan tetapi memikiki aliran-aliran tersendiri dari dalam cela-cela perut bumi, banyak penelitian telah membuktikannya, itu artinya minyak bumi tak akan ada habisnya. So, Paman lanjutkan saja tangkapanmu, gunakan saja perahu dan motor yang kau milki, tangkap ikan sebanyak mungkin yang kau bisa untuk keluargamu dan makanlah ikan sepuasnya. Ah, Jadi pingin makan ikan bakar…. ha… ha… ha…..

Pohon Ekaliptus

Pohon Ekaliptus bagi Hari Bumi


REP 

PT HBI ingin mengubah stigma perusahaan tambang yang telah telanjur dicap sebagai perusakan lingkungan

Tidak ada pilihan lain selain bumi ini harus dipelihara. Dan saat ini, tidak ada cara lain juga selain dengan menghijaukannya. Dalam rangka hari bumi 22 April, PT Harapan Bumi Internasional (HBI) akan melakukan berbagai kegiatan bertema go green antara lain gerakan menanam 1000 pohon ekaliptus, kompetisi futsal antar sekolah, layanan pemeriksaan kesehatan massal, dan gerak jalan gembira di sekitar lokasi HBI di Kutai Timur.
1334853645168417094
lambaian ekaliptus….
“Kami akan terus memelopori gerakan Go Green, sebagai wujud dari komitmen kami untuk ikut memperbaiki lingkungan,” ujar Honardy Boentario, pimpinan PT. Harapan Bumi International (HBI grup)  di Samarinda belum lama ini. “Kami ingin mengubah stigma bahwa perusahaan tambang identik dengan perusakan lingkungan,” tegasnya. Komitmen tersebut Honardy pertegas dengan mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang reklamasi dan pembibitan dalam kelompok usaha HBI.
Mengapa ekaliptus? Karena pohon ini memiliki kemampuan dalam menyerap air yang mampu mengurangi risiko penyakit malaria. Oleh karena itu, HBI menanam pohon tersebut di daerah rawa.
Selain mampu menyerap air, daun ekaliptus bisa dipanen untuk dibuat minyak obat. Daun ekaliptus mengandung minyak cair (cineol) hingga 80%. Kandungan isi lainnya adalah Flavonoid, tannin dan resin. Khasiat ekaliptus antara lain sebagai antiseptic (pembasmi kuman), ekspektoran, pelancar darah lokal.
Orang Aborigin menggunakan obat dari ekaliptus untuk menyembuhkan infeksi dan demam. Sekarang obat dari ekaliptus itu dipakai di seluruh dunia. Manfaat lainnya adalah sebagai antispetik yang sangat menolong untuk menyembuhkan dingin, flu dan sakit tenggorokan.
Ekaliptus merupakan ekspektoran yang sangat kuat, cocok untuk infeksi, termasuk bronkhitis dan pneumonia. Minyak ekaliptus juga berkhasiat sebagai bahan penghangat yang digunakan pada kulit atau tangan, juga untuk mengatasi infeksi. Minyak ekaliptus juga bisa digunakan sebagai obat rematik.
Utamakan Masyarakat Lokal
Penanaman pohon dan pelaksanaan beberapa kegiatan tersebut memang dimaksudkan untuk merayakan hari bumi tahun ini. Namun sejak lama PT HBI jelas Honardy, sudah memiliki komitment terhadap pembangunan masyarakat lokal. Tidak hanya melalui penyediaan lapangan kerja, tapi juga melalui kegiatan-kegiatan pembangunan sarana pendidikan, dan layanan kesehatan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
13348547971331729378
Buku untuk character building
“Saya concern dengan pendidikan anak usia dini,” kata Honardi seraya menunjukkan buku pendidikan karakter, yang diterbitkan oleh tim HBI. Menurutnya, pendidikan anak usia dini merupakan fase terpenting dalam kehidupan anak. Mereka harus mendapatkan pendidikan yang baik, terutama karakter. Oleh sebab itu Honardy berharap dapat memberikan sumber-sumber bacaan dan pengajaran karakter untuk anak-anak, khususnya di  Samarinda.
Patut Berbangga
Sebagai pengusaha batubara, Honardy mengaku bangga karena Indonesia masuk dalam tujuh besar penghasil batubara di dunia. Saat ini trend konsumsi batubara  sebagai sumber energy  utama dunia dari waktu ke waktu semakin menggeser   natural resources lainnya, seperti minyak, Kini, batubara telah menjadi pemasok energi kedua terbesar setelah minyak dengan kontribusi 26% dari total konsumsi energi dunia.
Kontribusi ini diprediksi akan meningkat menjadi 29% pada 2030.  Oleh karena itu batubara merupakan salah satu sumber daya energi yang sangat strategis bagi pembangunan negeri ini dalam jangka panjang, karena Indonesia merupakan satu dari tujuh penghasil batubara terbesar di dunia.
13348554381261836288
Honardy
Tentu saja Indonesia patut berbangga dan mengangkat syukur atas anugerah tersebut. “Tetapi yang lebih penting, nilai strategis batubara harus dapat dirasakan oleh masyarakat lokal melalui ketersediaan lapangan kerja, peningkatan sarana sosial, infrastruktur , layanan kesehatan dan kualitas pendidikan,” tegas Honardy Boentario.
Sekadar informasi, PT. Harapan Borneo International, adalah perusahaan pertambangan batubara yang beroperasi di Samarinda, Kalimantan Timur. Operasional  meliputi eksplorasi pertambangan (mining exploration),  kontraktor pertambangan  (mining contractor), perdagangan  (trading) , pengangkutan dan pelabuhan batubara (mining facilities) , pusat pembibitan (nursery).