Search for Green

Sunday, April 22, 2012

Earth day 2012

Hari Bumi 2012 : Jangan Buat Bumi Menunggu, Ayo Bergerak!

 


13350528871828833705
Earth Day 2012 : Mobilize The Earth (Dok. earthday.org)
Tahukah Anda, bumi yang hanya mengandung 0.03% CO2 di atmosfer, memiliki suhu rata-rata 15 oC. Bandingkan dengan Planet Venus yang mengandung 96.5% CO2 di atmosfernya, memiliki suhu rata-rata 420 oC. Sebaliknya, Planet Mars dengan atmosfer yang sangat tipis dan hampir semua CO2 nya berada di permukaan, memiliki suhu rata-rata -50%. (Planetescapes.com)
Menurut Arctic Climate Impact Assessment/ACIA (2004), konsentrasi CO2 meningkat tajam selama 250 tahun terakhir ini dan meningkatkan suhu rata-rata bumi. Sumber utama peningkatan emisi CO2 di atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan konversi hutan. Sebanyak 80% sumber energy untuk aktifitas manusia berasal dari bahan bakar fosil.
13350529722047961901
Grafik peningkatan suhu permukaan bumi dari tahun ke tahun
Peningkatan konsentrasi CO2 sebagai salah satu Gas Rumah Kaca dominan menimbulkan Efek Rumah Kaca yang breakibat terjadinya pemanasan global (Global Warming). Tentu sebagai penghuni bumi kita merasakan langsung perbedaan kenyamanan udara di lingkungan kita. Misalnya di Kota Bogor, dulunya tahun 1993, saya merasa nyaman memakai sweater ketika kuliah, kini baju tebal sudah tidak nyaman lagi dipakai. Udara di Kota Bogor yang dikenal dulu sebagai kota hujan nan sejuk kita berubah drastis. Bila siang terasa panas dan mandi pun juga tidak terasa dingin lagi.
13350530781024494992
Sebaran spasial suhu permukaan bumi
Pemanasan Global berlanjut berdampak pada perubahan iklim. Di beberapa Negara hujan meningkat intensitasnya namun menyempit waktunya. Banyak Negara mengalami musim kering yang lebih panjang dari biasanya. Angin dan badai juga bertiup semakin besar skalanya. Akibatnya, banjir, longsor, kekeringan, kebakaran lahan, angin kencang, badai, gagal panen dan merebaknya penyakit menyebabkan musibah yang merenggut harta dan jiwa. Kemudian muncul ledakan hama dan penyakit akibat perubahan iklim yang menyebabkan kerugian besar pada petani dan mengancam kerawanan pangan. Belum lagi bagi pulau-pulau kecil di berbagai belahan dunia yang terancam tenggelam akibat peningakan permukaan laut.
Dampak buruk yang manusia rasakan saat ini berasal dari aktifitas kita sendiri, manusia yang telah mengganggu keseimbangan alam. Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batubara secara besar-besaran berdampak pada melonjaknya emisi karbon yang tak terkendali. Pengrusakan hutan sebagai penyerap Karbondioksida semakin memperparah kondisi bumi kita. Ditambah pembangunan infrastruktur, pemukiman, kawasan perdagangan dan industri yang tak ramah lingkungan memperparah kondisi lingkungan bumi kita.
Bagaimana dengan kondisi lingkungan sekitar, Anda? Adakah ketidaknyamanan akibat perubahan iklim? Saya rasa semua akan merasakan perbedaan yang cukup nyata terhadap bumi kita dibandingkan 20 tahun lalu.
Mengapa Hari Bumi?
Hari Bumi atau Earth Day diperingati pada tanggal 22 April setiap tahunnya secara internasional. Hari Bumi atau Earth Day dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini yaitu bumi.
Hari Bumi atau Earth Day dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson pada tahun 1970 seorang pengajar lingkungan hidup. Tanggal ini bertepatan pada musim semi di Northern Hemisphere (belahan Bumi utara) dan musim gugur di belahan Bumi selatan. PBB sendiri merayakan hari Bumi pada 20 Maret sebuah tradisi yang dicanangkan aktivis perdamaian John McConnell pada tahun 1969, adalah hari dimana matahari tepat di atas khatulistiwa yang sering disebut Ekuinoks Maret. (http://en.wikipedia.org/wiki/Earth_Day)
Dalam situs resmi Earthday.org, tahun 2012, Hari Bumi mengambil tema “Mobilize The Earth”. Dalam situs tersebut, Earth Day Network memuat sebuah kalimat untuk dijadikan renungan sekaligus ajakan bagi kita,
“Planet kita, rumah kita yang terabaikan. Perubahan iklim terus berlanjut. Sepertinya tampak ada bencana ekologis baru yang terjadi hampir setiap hari. Hari Bumi, ini saatnya untuk menggerakkan bumi untuk planet kita, rumah kita yang terabaikan. Hari Bumi ini saatnya untuk menggerakkan planet ini dari bawah ke atas untuk mengirim pesan bahwa Bumi tidak akan menunggu!”
Ya, benar sekali, Ini saatnya kita bergerak. Bergerak untuk menyelamatkan bumi yang sudah terabaikan oloh ambisi, ego dan kerakusan manusia yang tak pernah berpikir generasi masa depan. Ini saatnya bergerak meneyentuh kesadaran diri sendiri, keluarga dan lingkungan terdekat kita untuk tidak lagi mengabaikan bumi. Ini saatnya bergerak, karena Bumi takkan menunggu. Bila kita sendiri yang menunggu-nunggu waktu, maka bumi takkan lagi memberikan tempat yang nyaman buat penghuninya.
Ada baiknya, kita juga menyimak pesan yang tedapat dalam Earth Day Anthem :
Joyful joyful we adore our Earth in all its wonderment
Simple gifts of nature that all join into a paradise
Now we must resolve to protect her
Show her our love through out all time
With our gentle hand and touch
We make our home a newborn world
Now we must resolve to protect her
Show her our love through out all time
With our gentle hand and touch
We make our home a newborn world.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Earth_Day)
Selamat Hari Bumi! Jangan buat bumi menunggu setelah sekian lama terabaikan!

Opini "Global Warming"

Tali Pancung ‘Global Warming’



1335047481459130607
Foto : Umar Werfete
Beberap waktu yang lalu saya sengaja telepon paman saya di Kaimana yang kesehariannya bekerja sebagai nelayan. Setiap pagi semenjak matahari terbit, dia selalu pergi dengan perahu biru dan motor temple miliknya, dan akan kembali siang atau petang hari, menghantarkan hasil tangkapannya ke pasar. Sekedar bercerita, menanyakan kabarnya, bagaimana tangkapannya hari ini, apakah semakin bertambah atau berkurang, juga melepas kangen makan ikan hasil tangkapannya. Dia lalu menjawab dengan suara yang panjang bahwa
Ooo… tidak lagi sebanyak tahun-tahun lalu, air semakin surut dan kering, ikan sudah meninggalkan karang karang hingga semakin sulit’, lagipula angin dan gelombang terlalu keras, ini akibat global warming’ begitu kata paman.
Hmmm….., saya hanya mengiyakan kata-kata paman ini tetapi dalam benak saya bertanya-tanya. Bukan karena teori global warming paman saya, tetapi yang saya heran adalah dia bisa kenal istilah ‘global warming,’ ha.. ha.. ha.. Di satu sisi, saya juga muncul juga pertanyaan bahwa jangan-jangan inilah wajah sebenarnya isu global warming yang ditanamkan ke rakyat kecil di Indonesia, termasuk paman saya. Wah,…isue global warming ini nampaknya sudah begitu terokoptasi dan menyebar hingga ke rakyat kecil, isu global warming sperti virus menular yang mematikan bagi rakyat atau laksana tali pancung yang akan menggantung rakyat hidup-hidup hingga mati.
Saya sendiri tidak terlalu paham secara detail isu ini, tetapi secara garis besar  bahwa global warming itu berkaitan dengan naikanya temperature rata-rata permukaan bumi. Ini terjadi karena tidak semua radiasi matahri yang dipancarkan oleh matahari ke permukaan bumi bisa dikembalikan dengan sempurnah oleh bumi ke luar atmosfir akan tetapi, radiasi itu terperangkap di permukaan bumi oleh green house gases (GHGs) yang di antaranya adalah Carbon dioxide (CO2), nitrous oxide (NO2), metana, penguapan air, chlorofluoro carbons (CFCs) dan sebagainya. Greenhouse gases ini bisa terjadi secara alami dan juga karena aktifitas manusia. Katakanlah emisi karbon dioksida (CO2) dari pembakaran minyak bumi oleh kendaraan bermotor, pabrik, pesawat, kapal laut, pembakaran hutan secara liar dan sebagainya, atau CFCs yang dihasilkan dari penggunaan pupuk secara besar-besaran pada industri pertanian, pembakaran hutan oleh aktifitas manusia, dan sebaginya. Sedangkan secara alamiah GHGs itu bisa terjadi karena adanya letusan gunung berapi dan penguapan air. Semakin besar jumlah konsentrasi GHGs di atmosfer maka radiasi matahari yang dipantulkan dipermukaan bumi akan semakin banyak terserap oleh bumi. Sehingga akan megakibatkan naiknya temparture rata-rata permukaan bumi yang kemudian mengakibatkan pemanasan di permukan bumi.
Pertanyaannya yang kemudian menjadi perdebatan saat ini adalah apakah aktivitas manusia melalui pembakaran bahan bakar minyak bumi ( menggunakan mobil, pabrik, dll), dan penggunaan pupuk di pertanian, pembakaran hutan, pembalakan liar (deforestation) kemudian berdampak terhadap meningkatnya konsentarsi GHGs yang berkontrbusi terhadap global warming? Ataukah jumlah konsentarsi GHG itu secara alami meningkat sehingga aktifitas manusia bukanlah faktor utama terjadinya pemanasan di permukaan bumi? Perdebataan ini masih belum menemukan kesepakatan utuh. Sebagian ilmuwan yang tergabung dalam Intergovernmental Panel for Climate Change (IPCC) yang didukung oleh United Nations, adalah kelompok yang mengatakan bahwa aktivitas manusia adalah penyebab utama pemanasan global. Selain itu, mereka juga berpendapat bahwa cadangan minyak bumi yang bersumber dari fosil semakin menipis dan tentunya akan habis sehingga jalan alternatifnya adalah beralih ke energi alternatif. Sedangkan sebagian kelompok lagi yang dikenal dengan kelompok ‘Skeptism” mengatakan bahwa pemanasan global merupakan proses alami yang telah terjadi sejak ratusan tahun yang lalu, sehingga aktifitas manusia bukalah penyebab utama pemanasan global. Kedua kelompok ini sering beradu argumen secera ilmiah dengan bukti-bukti penelitian yang sangat kompleks dan sulit dipahami masyarakat awam termasuk paman saya yang keseharianya hanya menangkap ikan.
IPCC yang promotori oleh United Nations dengan dukungan dana jutaan milyar kemudian melakukan penelitian dan kampanye peringatan bahaya pemanasan global ke seluruh penjuru dunia. Uang jutaan milyar itu diserahkan kepada berbagai organisasi-organisasi kemasyarakatan termasuk kepada perguruan tinggi dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat untuk membantu mereka menyebarluaskan isu global warming ini hingga ke kampung-kampung. Memaksa mereka bangsa-bangsa terbelakang untuk mengurangi penggunaan energi dari minyak bumi/bahan bakar lalu beralih ke energi alternatif, mengurangi penggunaan pupuk pertanian dan menjaga kelestarian lingkungan. Sementara pihak yang dijuluki kelompok skeptik terkesan kurang didukung oleh organisasi-organisasi penyandang dana sehingga aktifitas mereka hanya masih sebatas perdebatan ilmiah di berbagai jurnal dan televisi.
1335047603996454302
Foto : Umar Werfete
Memang benar bahwa alam perlu dijaga dan dilestarikan agar tidak lagi terjadi penebangan besar-besaran, atau pembakaran hutan secara liar. Akan tetapi di satu sisi kampanye peringatan bahaya pemanasan global ini nampaknya terlalu berlebihan dan menakut-nakuti, bahkan perlahan-lahan akan mencekik leher negara-negara berkembang dengan rakyatnya sekaligus. Algore misalkan dalam filmnya ‘incontinence truth’ ditentang oleh berbagai pakar bahwa ini adalah benar-benar kebohongan dan menakut nakuti, sehingga banyak pakar yang mengatakan isu ini adalah ‘ the great swindle’ alias penipuan besar-besaran. Kampanye-kampanye dan penelitian-penelitian-penelitian yang dilakukan oleh IPCC atas dukungan UN yang telah menghabiskan jutaan milyar dana tengah menuai juga banyak kritik yang mengatakan mengapa UN tidak menggunkan dana-dana tersebut untuk kepentingan sosial lainya daripada kampanye isu global warming ini yang semakin membuat ketakutan dunia.
Jika demikian maka tentunya kembali lagi pada kepentingan mereka, mengapa mereka mau melakukan itu dan untuk apa mereka mau menghabiskan jumlah uang sebanyak itu untuk kampanye isu global warming ini termasuk UN. Melalui Kyoto protocol yang dimotori UN telah tercantumkan aturan main bagi negara –negara anggota PBB untuk mengurangi jumlah emisi karbodioksida sesuai standard yang ditentukan dalam Kyoto Protocol dan Indonesia termasuk salh satu negara yang telah menandatangani kesepakatan ini. Sementara Amerika Serikat, dan negara-negara anggota PBB lainnya, seperti, Afganistan, sudan, dan Canada yang tidak ingin menandatangani perjanjian ini. Tujuan daripda Kyoto protocol ini adalah untuk mencapai stabilitas konsentarsi GHGs di atmosfer pada level dimana bebas dari ancaman bahaya pemanasan global. Banyak pula negara yang meminta ratifikasi target capaian Kyoto Protocol ini dan menginginkan perubahan-perubahan target pengurangan emisi karbon bagi negera mereka.
Lalu apa sebenarnya alasan USA dan negara-negara lainya yang menolak menandatangani kesepakatan itu atau menginginkan ratifikasi terhadap perjanjian Kyoto? Alasannya karena mereka adalah pengguna energi fosil terbesar sehingga jika dikurangi maka ini akan berdampak besar terhadap industri dan perkembangan perekonomian negara mereka sebab dengan target demikian, pabrik-pabrik akan mengurangi aktifitas dan produksi, penerbangan akan mengurangi jam terbang, dan sebagainya. Sementara untuk beralih ke energi alternatif secara masal adalah tidak mudah, apalagi negara-negara berkembang dimana industri-industri masih mengandalkan energi fosil (minyak bumi dan batu bara) termasuk Indonesia yang telah menandatangani nota itu. Kenap Pemerintah Indoensia mau juga mengikuti mereka, padahal industri Indonesia juga bergantung pada minyak bumi, ah…mungkin karena disogok uang? Entahlah….
Ah, Paman…!! Isu ini terlalu kompleks dan rumit untuk paman pikirkan. Alih-alih menyelamatkan dunia mu, isu ini telah terkontaminasi kepentingan ekonomi dan terlibat skenario politik global orang-orang rakus yang menginginkan kekayaan dunia hanya ke dalam genggaman mereka, Paman…….!! Saya juga baru tahu kalau sebenarnya minyak bumi yang ada dalam perut bumi ini bukan dari fosil akan tetapi memikiki aliran-aliran tersendiri dari dalam cela-cela perut bumi, banyak penelitian telah membuktikannya, itu artinya minyak bumi tak akan ada habisnya. So, Paman lanjutkan saja tangkapanmu, gunakan saja perahu dan motor yang kau milki, tangkap ikan sebanyak mungkin yang kau bisa untuk keluargamu dan makanlah ikan sepuasnya. Ah, Jadi pingin makan ikan bakar…. ha… ha… ha…..

Pohon Ekaliptus

Pohon Ekaliptus bagi Hari Bumi


REP 

PT HBI ingin mengubah stigma perusahaan tambang yang telah telanjur dicap sebagai perusakan lingkungan

Tidak ada pilihan lain selain bumi ini harus dipelihara. Dan saat ini, tidak ada cara lain juga selain dengan menghijaukannya. Dalam rangka hari bumi 22 April, PT Harapan Bumi Internasional (HBI) akan melakukan berbagai kegiatan bertema go green antara lain gerakan menanam 1000 pohon ekaliptus, kompetisi futsal antar sekolah, layanan pemeriksaan kesehatan massal, dan gerak jalan gembira di sekitar lokasi HBI di Kutai Timur.
1334853645168417094
lambaian ekaliptus….
“Kami akan terus memelopori gerakan Go Green, sebagai wujud dari komitmen kami untuk ikut memperbaiki lingkungan,” ujar Honardy Boentario, pimpinan PT. Harapan Bumi International (HBI grup)  di Samarinda belum lama ini. “Kami ingin mengubah stigma bahwa perusahaan tambang identik dengan perusakan lingkungan,” tegasnya. Komitmen tersebut Honardy pertegas dengan mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang reklamasi dan pembibitan dalam kelompok usaha HBI.
Mengapa ekaliptus? Karena pohon ini memiliki kemampuan dalam menyerap air yang mampu mengurangi risiko penyakit malaria. Oleh karena itu, HBI menanam pohon tersebut di daerah rawa.
Selain mampu menyerap air, daun ekaliptus bisa dipanen untuk dibuat minyak obat. Daun ekaliptus mengandung minyak cair (cineol) hingga 80%. Kandungan isi lainnya adalah Flavonoid, tannin dan resin. Khasiat ekaliptus antara lain sebagai antiseptic (pembasmi kuman), ekspektoran, pelancar darah lokal.
Orang Aborigin menggunakan obat dari ekaliptus untuk menyembuhkan infeksi dan demam. Sekarang obat dari ekaliptus itu dipakai di seluruh dunia. Manfaat lainnya adalah sebagai antispetik yang sangat menolong untuk menyembuhkan dingin, flu dan sakit tenggorokan.
Ekaliptus merupakan ekspektoran yang sangat kuat, cocok untuk infeksi, termasuk bronkhitis dan pneumonia. Minyak ekaliptus juga berkhasiat sebagai bahan penghangat yang digunakan pada kulit atau tangan, juga untuk mengatasi infeksi. Minyak ekaliptus juga bisa digunakan sebagai obat rematik.
Utamakan Masyarakat Lokal
Penanaman pohon dan pelaksanaan beberapa kegiatan tersebut memang dimaksudkan untuk merayakan hari bumi tahun ini. Namun sejak lama PT HBI jelas Honardy, sudah memiliki komitment terhadap pembangunan masyarakat lokal. Tidak hanya melalui penyediaan lapangan kerja, tapi juga melalui kegiatan-kegiatan pembangunan sarana pendidikan, dan layanan kesehatan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
13348547971331729378
Buku untuk character building
“Saya concern dengan pendidikan anak usia dini,” kata Honardi seraya menunjukkan buku pendidikan karakter, yang diterbitkan oleh tim HBI. Menurutnya, pendidikan anak usia dini merupakan fase terpenting dalam kehidupan anak. Mereka harus mendapatkan pendidikan yang baik, terutama karakter. Oleh sebab itu Honardy berharap dapat memberikan sumber-sumber bacaan dan pengajaran karakter untuk anak-anak, khususnya di  Samarinda.
Patut Berbangga
Sebagai pengusaha batubara, Honardy mengaku bangga karena Indonesia masuk dalam tujuh besar penghasil batubara di dunia. Saat ini trend konsumsi batubara  sebagai sumber energy  utama dunia dari waktu ke waktu semakin menggeser   natural resources lainnya, seperti minyak, Kini, batubara telah menjadi pemasok energi kedua terbesar setelah minyak dengan kontribusi 26% dari total konsumsi energi dunia.
Kontribusi ini diprediksi akan meningkat menjadi 29% pada 2030.  Oleh karena itu batubara merupakan salah satu sumber daya energi yang sangat strategis bagi pembangunan negeri ini dalam jangka panjang, karena Indonesia merupakan satu dari tujuh penghasil batubara terbesar di dunia.
13348554381261836288
Honardy
Tentu saja Indonesia patut berbangga dan mengangkat syukur atas anugerah tersebut. “Tetapi yang lebih penting, nilai strategis batubara harus dapat dirasakan oleh masyarakat lokal melalui ketersediaan lapangan kerja, peningkatan sarana sosial, infrastruktur , layanan kesehatan dan kualitas pendidikan,” tegas Honardy Boentario.
Sekadar informasi, PT. Harapan Borneo International, adalah perusahaan pertambangan batubara yang beroperasi di Samarinda, Kalimantan Timur. Operasional  meliputi eksplorasi pertambangan (mining exploration),  kontraktor pertambangan  (mining contractor), perdagangan  (trading) , pengangkutan dan pelabuhan batubara (mining facilities) , pusat pembibitan (nursery).

Sunday, January 29, 2012

Asal Mula AIDS


 
Unikaneh.com - 
Virus HIV AIDS sebenarnya bukan berasal dari simpanse, tetapi ciptaan para ilmuwan yang kemudian diselewengkan melalui rekayasa tertentu untuk memusnahkan etnis tertentu. (Jerry D. Gray, Dosa-dosa Media Amerika - Mengungkap Fakta Tersembunyi Kejahatan Media Barat, Ufuk Press 2006 h. 192).

Tulisan Allan Cantwell, Jr. M.D. ini mengungkapakan rahasia asal-usul AIDS dan HIV, juga bagaimana ilmuwan menghasilkan penyakit yang paling menakutkan kemudian menutup-nutupinya.

Teori” Monyet Hijau

1.Tidak sedikit orang yang sudah mendengar teori bahwa AIDS adalah ciptaan manusia. Menurut The New York Times yang terbit 29 Oktober 1990, tiga puluh persen penduduk kulit hitam di New York City benar-benar percaya bahwa AIDS adalah “senjata etnis” yang didesain di dalam laboratorium untuk menginfeksi dan membunuh kalangan kulit hitam. Sebagian orang bahkan menganggap teori konspirasi AIDS lebih bisa dipercaya dibandingkan teori monyet hijau Afrika yang dilontarkan para pakar AIDS. Sebenarnya sejak tahun 1988 para peneliti telah membuktikan bahwa teori monyet hijau tidaklah benar. Namun kebanyakan edukator AIDS terus menyampaikan teori ini kepada publik hingga sekarang. Dalam liputan-liputan media tahun 1999, teori monyet hijau telah digantikan dengan teori simpanse di luar Afrika. Simpanse yang dikatakan merupakan asal-usul penyakit AIDS ini telah diterima sepenuhnya oleh komunitas ilmiah.

2. “Pohon keturunan” filogenetik virus primata (yang hanya dipahami segelintir orang saja) ditampilkan untuk membuktikan bahwa HIV diturunkan dari virus primata yang berdiam di semak Afrika. Analisis data genetika virus ditunjukkan melalui “supercomputer” di Los Alamos, Mexico, menunjukkan bahwa HIV telah “melompati spesies’, dari simpanse ke manusia sekitar tahun 1930 di Afrika.

Eksperimen Hepatitis B Pra-AIDS kepada Pria Gay (1978-1981)

Ribuan pria gay mendaftar sebagai manusia percobaan untuk eksperimen vaksin hepatitis B yang “disponsori pemerintah AS” di New York, Los Angeles, dan San Fransisco. Setelah beberapa tahun, kota-kota tersebut menjadi pusat sindrom defisiensi kekebalan terkait gay, yang belakangan dikenal dengan AIDS. Di awal 1970-an, vaksin hepatitis B dikembangkan di dalam tubuh simpanse. Sekarang hewan ini dipercaya sebagai asal-usul berevolusinya HIV. Banyak orang masih merasa takut mendapat vaksin hepatitis B lantaran asalnya yang terkait dengan pria gay dan AIDS. Para dokter senior masih bisa ingat bahwa eksperimen vaksin hepatitis awalnya dibuat dari kumpulan serum darah para homoseksual yang terinfeksi hepatitis.

Kemungkinan besar HIV “masuk” ke dalam tubuh pria gay selama uji coba vaksin ini. Ketika itu, ribuan homoseksual diinjeksi di New York pada awal 1978 dan di kota-kota pesisir barat sekitar tahun 1980-1981.

Apakah jenis virus yang terkontaminasi dalam program vaksin ini yang menyebabkan AIDS? Bagaimana dengan program WHO di Afrika? Bukti kuat menunjukkan bahwa AIDS berkembang tak lama setelah program vaksin ini. AIDS merebak pertama kali di kalangan gay New York City pada tahun 1979, beberapa bulan setelah eksperimen dimulai di Manhattan. Ada fakta yang cukup mengejutkan dan secara statistik sangat signifikan, bahwa 20% pria gay yang menjadi sukarelawan eksperimen hepatitis B di New York diketahui mengidap HIV positif pada tahun 1980 (setahun sebelum AIDS menjadi penyakit “resmi’). Ini menunjukkan bahwa pria Manhattan memiliki kejadian HIV tertinggi dibandingkan tempat lainnya di dunia, termasuk Afrika, yang dianggap sebagai tempat kelahiran HIV dan AIDS. Fakta lain yang juga menghebohkan adalah bahwa kasus AIDS di Afrika yang dapat dibuktikan baru muncul setelah tahun 1982. Sejumlah peneliti yakin bahwa eksperimen vaksin inilah yang berfungsi sebagai saluran tempat “berjangkitnya” HIV ke populasi gay di Amerika. Namun hingga sekarang para ilmuwan AIDS mengecilkan koneksi apapun antara AIDS dengan vaksin tersebut.

Umum diketahui bahwa di Afrika, AIDS berjangkit pada orang heteroseksual, sementara di Amerika Serikat AIDS hanya berjangkit pada kalangan pria gay. Meskipun pada awalnya diberitahukan kepada publik bahwa “tak seorang pun kebal AIDS”, faktanya hingga sekarang ini (20 tahun setelah kasus pertama AIDS), 80% kasus AIDS baru di Amerika Serikat berjangkit pada pria gay, pecandu narkotika, dan pasangan seksual mereka. Mengapa demikian? Tentunya HIV tidak mendiskriminasi preferensi seksual atau ras tertentu. Apakah benar demikian?

Keserupaan dengan FLU Burung

Di pertengahan tahun 1990-an, para ahli biologi berhasil mengidentifikasi setidaknya 8 subtipe (strain) HIV yang menginfeksi berbagai orang di seluruh dunia. Telah terbukti, strain B adalah strain pra dominan yang menginfeksi gay di AS. Strain HIV ini lebih cenderung menginfeksi jaringan rektum, itu sebabnya para gay yang cenderung menderita AIDS dibandingkan non-gay

Sebaliknya, Strain HIV yang umum dijumpai di Afrika cenderung menginfeksi vagina dan sel serviks (leher rahim), sebagaimana kulup penis pria. Itu sebabnya, di Afrika, HIV cenderung berjangkit pada kalangan heteroseksual.

Para pakar AIDS telah memeberitahukan bahawa AIDS Amerika berasal dari Afrika, padahal Strain HIV yang umum dijumpai di kalangan pria gay nyaris tak pernah terlihat di Afrika! Bagaimana bisa demikian? Apakah sebagian Strain HIV direkayasa agar mudah beradaptasi ke sel yang cenderung menginfeksi kelamin gay?

Telah diketahui, pria ilmuwan SCVP (Special Virus Cancer Program) mampu mengadaptasi retrovirus tertentu agar menginfeksi jenis sel tertentu. Tak kurang sejak tahun 1970, para ilmuwan perang biologis telah belajar mendesain agen-agen (khususnya virus) tertentu yang bisa menginfeksi dan menyerang sel kelompok rasial “tertentu”. Setidaknya tahun 1997, Stephen O’Brien dan Michael Dean dari Laboratorium Keanekaragaman Genom di National Cancer Institute menunjukkan bahwa satu dari sepuluh orang kulit putih memiliki gen resisten-AIDS, sementara orang kulit hitam Afrika tidak memiliki gen semacam itu sama sekali. Kelihatannya, AIDS semakin merupakan “virus buatan manusia yang menyerang ras tertentu” dibandingkan peristiwa alamiah.

Berkat bantuan media Amerika, virus ini menyebar ke jutaan orang tertentu di seluruh dunia sebelum segelintir orang mulai waspada akan kejahatan di balik penciptaan virus ini. Di tahun 1981, pejabat kesehatan memastikan “masyarakat umum” bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan. “AIDS adalah penyakit gay” adalah jargon yang sering dikumandangkan media.

Setidaknya tahun 1987, Robert Gallo memberitahu reporter Playboy, David Black, “Saya pribadi belum pernah menemukan satu kasus pun (di Amerika) dimana pria terkena virus (AIDS) dari seorang wanita melalui hubungan intim heteroseksual .” Gallo melanjutkan, “AIDS tak akan menjadi bahaya yang tak bisa teratasi bagi masyarakat umum.” Apakah ini sekedar spekulasi ataukah Gallo mengetahui sesuatu yang tidak ia ceritakan?


Wednesday, January 25, 2012

Perlu Mitigasi terhadap Ancaman Badai Matahari

PADANG, KOMPAS.com — Pengurus Daerah Ikatan Ahli Geologi Indonesia (Pengda IAGI) Provinsi Sumatera Barat mengingatkan soal perlunya upaya antisipasi terhadap ancaman bencana badai matahari yang mesti dilakukan sedini mungkin.
Ketua Pengda IAGI Provinsi Sumbar Ade Edward, Rabu (17/3/2010), mengatakan, prediksi soal badai matahari 2012-2015 yang secara resmi sudah dinyatakan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mesti segera ditindaklanjuti dengan upaya mitigasi oleh LIPI, BNPB, BPPT, Kementerian Ristek, Kementerian ESDM, dan BMKG.

Sejumlah peneliti antariksa di dunia memprediksi puncak badai matahari akan terjadi pada pertengahan tahun 2013. Indikasi tersebut berdasar pada aktivitas matahari yang saat ini terus meningkat. Aktivitas matahari ini berupa medan magnet, bintik matahari, ledakan matahari, lontaran massa korona, angin surya, dan partikel energetik.

Namun, masyarakat tidak perlu khawatir karena badai matahari tidak akan menghancurkan peradaban dunia. Dampak badai matahari hanya merusak sistem teknologi. Sistem teknologi yang terpengaruh, misalnya, rusaknya satelit sehingga mengganggu jaringan komunikasi. Dampak lainnya dari badai matahari ini juga dapat mengganggu medan magnet bumi. Badai matahari ini dapat diantisipasi agar tidak menimbulkan kerusakan, seperti mematikan sementara jaringan satelit dan jaringan listrik pada saat terjadi badai matahari.

Indonesia Masuk Daftar Pengelolaan Hutan Terburuk

Indonesia Masuk Daftar Pengelolaan Hutan Terburuk 
Menurut laporan terbaru Maplecroft, sebuah lembaga analisis risiko dan pemetaan yang mengompilasikan data dari 180 negara di dunia, Nigeria, Indonesia, dan Korea Utara merupakan tiga negara dengan tingkat deforestasi paling cepat di dunia. 

Negara-negara ini sangat berisiko kehilangan spesies tanaman dan hewan yang mampu menyediakan keuntungan seperti udara bersih dari hutan, sumber air untuk sungai-sungai dan mangrove yang melindungi pesisir pantai. Padahal, semua bisa membantu mendukung ekonomi negara tersebut.

“Deforestasi juga bisa merusak upaya sebuah negara dalam mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) mereka karena hutan memegang peranan penting dalam meredam perubahan iklim global lewat penyerapan karbon,” kata Arianna Granziera, analis Maplecroft.

Indonesia sendiri kehilangan sekitar 1 juta hektar hutan per tahun. Jika dibandingkan, ukuran itu kurang lebih sama dengan 13 kali ukuran luas Singapura. Penyebab utama dari deforestasi adalah perluasan perkebunan kelapa sawit. Angkanya mencapai 16 persen dari total penyebab deforestasi.

Nigeria, negara yang berada di posisi puncak sebagai negara yang paling rajin memusnahkan kawasan hutannya, kehilangan sekitar 2 juta hektar hutan per tahun dalam kurun waktu 2005 sampai 2010 lalu. Penyebabnya adalah perluasan lahan pertanian, logging, dan perkembangan infrastruktur.

China merupakan negara terbaik yang mampu mereduksi kehilangan lahan hutan mereka karena adanya undang-undang perlindungan yang agresif dan skema penanaman kembali hutan-hutan. Tetapi ironisnya, langkah yang diambil negeri tersebut memicu deforestasi di negara lain.

“Kebutuhan pasar China yang sangat tinggi atas kayu membuat impor kayu mereka meningkat. Sebagian besar kayu dibeli China berasal dari Amerika Serikat dan Kanada. Namun banyak pula impor ilegal dari Brazil, Kamboja, dan negara-negara berkembang lain di sekelilingnya,” ucap Granziera. (Sumber: Reuters, News24)

Monday, January 23, 2012

Info Baru Badai Matahari

WASHINGTON, KOMPAS.com — Pada Senin (23/1/2012) sekitar pukul 10.59 WIB, Matahari kembali menunjukkan aktivitasnya. Bintik Matahari meledak menghasilkan ledakan Matahari kelas M-9. Ledakan ini menjadi yang terkuat sejak tahun 2005.

Ledakan Matahari menimbulkan radiasi elektromagnetik yang diikuti dengan radiasi dalam bentuk proton. Ledakan juga memacu lontaran massa korona, yakni plasma dari Matahari yang terlontar ke angkasa. 

Radiasi partikel berenergi tinggi dan lontaran massa korona berkaitan dengan badai Matahari. Partikel berenergi tinggi akan mencapai Bumi dalam jangka waktu 1-2 hari, sementara radiasi elektromagnetik akan mencapai Bumi dalam waktu 8 menit.

Analisis Goddard Space Weather Lab seperti dikutip Space Weather, Senin (23/1/2012), mengungkapkan bahwa lontaran massa korona akan mencapai Bumi pada Selasa (24/1/2012) hari ini pukul 21.18 -/+7 jam.

Prakiraan lembaga tersebut juga menyebutkan bahwa Planet Mars juga berpotensi terancam oleh konsekuensi dari ledakan Matahari ini. Badai matahari juga akan menghantam Mars pada detik-detik terakhir, Rabu (25/1/2012). 

Space Weather mengungkap bahwa lontaran massa korona yang terjadi bergerak dengan laju 2.200 km/detik menuju ke Bumi. Jumlah material yang dilepaskan dalam proses ini bisa mencapai miliaran kilogram.

Beragam konsekuensi akibat partikel berenergi tinggi dan lontaran massa korona yang menyebabkan badai Matahari ini perlu diwaspadai. Badai Matahari bisa mengakibatkan gangguan fungsi satelit, komunikasi, dan navigasi.  

Dampak badai Matahari terburuk pernah terjadi pada abad ke-19, yang kala itu mengakibatkan gangguan jaringan telegraf. Gangguan juga terjadi pada tahun 1989 ketika wilayah Quebec mati listrik hingga 9 jam.

Sisi baiknya, badai Matahari menciptakan aurora yang sangat indah untuk diabadaikan. Sayangnya, aurora terlihat di wilayah rentang rendah sehingga warga Indonesia tak berpeluang untuk menyaksikannya.