Search for Green

Thursday, August 26, 2010

Fenomena 4 Matahari Muncul Bersamaan di China

Dengan Blackberry Messenger kemarin diedarkan sebuah video yang berisi adanya fenomena munculnya 4 matahari di China. Blogosfer sudah sejak beberapa hari sebelumnya diramaikan oleh video ini. Apabila Kawan-Kawan ingin melihatnya, silakan ke Youtube.
Di sebuah forum disebutkan bahwa akhir zaman sudah dekat! Munculnya matahari sebanyak 4 buah secara bersamaan itu dikatakan sebagai tanda-tanda bahwa kiamat akan segera terjadi. Padahal, salah satu tanda akan datangnya hari kiamat yang berhubungan dengan matahari adalah apabila matahari terbit dari barat, bukan mathari muncul sebanyak 4 buah.
Sundog


Fenomena munculnya 4 matahari secara bersamaan di langit Laiyang, China itu bisa dijelaskan sebagai fenomena sundog. Sundog atau nama ilmiahnya parhelion (bentuk jamak dari parhelia) yang berarti “di sebelah matahari”. Sundog adalah penomena atmosferik yang menghasilkan titik terang cahaya di langit. Sering berupa cincin yang melingkari atau berada di sisi matahari. Fenomena ini terjadi karena adanya pembiasan cahaya.
Sundogs dibentuk oleh pelat-kristal es berbentuk heksagonal di awan cirrus tinggi yang dingin atau, pada saat cuaca sangat dingin, oleh kristal es yang disebut debu berlian yang melayang di udara pada tingkat yang rendah. Kristal ini bertindak sebagai prisma, membelokkan sinar cahaya melewati mereka dengan sudut 22 °. Apabila kristal-kristal berorientasi secara acak, sebuah cincin lengkap mengelilingi matahari akan terlihat – yaitu sebuah halo. Namun seringkali kristal-kristal tenggelam di dalam udara menjadi vertikal selaras sehingga sinar matahari dibiaskan horizontal – dalam hal ini, sundogs terlihat.
sundog8_640x480.jpg
800px-Sundogs_-_New_Ulm.JPG
Gambar sundog yang lain dapat dilihat di sini >>>>>>
Nah, jangan langsung percaya pada apa yang dikatakan orang. Di zaman internet seperti sekarang ini, kita tentu bisa mendapatkan informasi yang lebih terpercaya mengenai hal-hal yang terjadi di jagad raya ini karena bisa jadi jawabannya suda ada di dalam ilmu pengetahuan.

SOURCE :K0mb0r.com

Monday, August 23, 2010

Earth WATER FOR THE FUTURE






Tolong baca dan dihayati,lalu kirim ke teman teman anda


Kepada Yth
Manusia
Di
Tahun 2010

Aku hidup di tahun 2050. Aku berumur 50 tahun, tetapi kelihatan seperti sudah 85 tahun.

Aku mengalami banyak masalah kesehatan, terutama masalah ginjal karena aku minum sangat sedikit air putih.

Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi. Sekarang, aku adalah orang yang paling tua di lingkunganku, Aku teringat disaat aku berumur 5 tahun semua sangat berbeda, masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau di sekitar, setiap rumah punya halaman dan taman yang indah, dan aku sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya.

Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang di basahi dengan minyak mineral.

Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut untuk membersihkan kepala tanpa menggunakan air.

Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan menyemprotkan air langsung dari keran ledeng. Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air bisa digunakan untuk apa saja.

Aku masih ingat seringkali ada pesan yang mengatakan: �JANGAN MEMBUANG BUANG AIR�

Tapi tak seorangpun memperhatikan pesan tersebut. Orang beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis karena persediaannya yang tidak terbatas. Sekarang, sungai, danau, bendungan dan air bawah tanah semuanya telah tercemar atau sama sekali kering.

Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun pasir yang tandus. Infeksi saluran pencernaan, kulit dan penyakit saluran kencing sekarang menjadi penyebab kematian nomor satu. Industri mengalami kelumpuhan, tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat dramatik. Pekerja hanya dibayar dengan segelas air minum per harinya.

Banyak orang menjarah air di tempat-tempat yang sepi. 80% makanan adalah makanan sintetis. Sebelumnya, rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan adalah minum sedikitnya 8 gelas air putih setiap hari. Sekarang, aku hanya bisa minum setengah gelas air setiap hari.

Sejak air menjadi barang langka, kami tidak mencuci baju, pakaian bekas pakai langsung dibuang, yang kemudian menambah banyaknya jumlah sampah.

Kami menggunakan septic tank untuk buang air, seperti pada masa lampau, karena tidak ada air.

Manusia di jaman kami kelihatan menyedihkan: tubuh sangat lemah; kulit pecah-pecah akibat dehidrasi; ada banyak koreng dan luka akibat banyak terpapar sinar matahari karena lapisan ozon dan atmosfir bumi semakin habis. Karena keringnya kulit, perempuan berusia 20 tahun kelihatan seperti telah berumur 40 tahun.

Para ilmuwan telah melakukan berbagai investigasi dan penelitian, tetapi tidak menemukan jalan keluar. Manusia tidak bisa membuat air. Sedikitnya jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau membuat ketersediaan oksigen sangat berkurang, yang membuat turunnya kemampuan intelegensi generasi mendatang.

Morphology manusia mengalami perubahan� yang menghasilkan/melahirkan anak-anak dengan berbagai masalah defisiensi, mutasi, dan malformasi.
Pemerintah bahkan membuat pajak atas udara yang kami hirup: 137 m3 per orang per hari. [31.102 galon]

Bagi siapa yang tidak bisa membayar pajak ini akan dikeluarkan dari �kawasan ventilasi� yang dilengkapi dengan peralatan paru-paru mekanik raksasa bertenaga surya yang menyuplai oksigen.

Udara yang tersedia di dalam �kawasan ventilasi� tidak berkulitas baik, tetapi setidaknya menyediakan oksigen untuk bernafas.Umur hidup manusia rata-rata adalah 35 tahun.

Beberapa negara yang masih memiliki pulau bervegetasi mempunyai sumber air sendiri. Kawasan ini dijaga dengan ketat oleh pasukan bersenjata. Air menjadi barang yang sangat langka dan berharga, melebihi emas atau permata.

Disini ditempatku tidak ada lagi pohon karena sangat jarang turun hujan. Kalaupun hujan, itu adalah hujan asam.Tidak dikenal lagi adanya musim. Perubahan iklim secara global terjadi di abad 20 akibat efek rumah kaca dan polusi.

Kami sebelumnya telah diperingatkan bahwa sangat penting untuk menjaga kelestarian alam, tetapi tidak ada yang peduli. Pada saat anak perempuanku bertanya bagaimana keadaannya ketika aku masih muda dulu, aku menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam sekitar yang masih hijau.

Aku menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga, asyiknya bermain air, memancing di sungai, dan bisa minum air sebanyak yang kita mau. Aku menceritakan bagaimana sehatnya manusia pada masa itu.

Dia bertanya: - Ayah ! Mengapa tidak ada air lagi sekarang ?

Aku merasa seperti ada yang menyumbat tenggorokanku. ..

Aku tidak dapat menghilangkan perasaan bersalah, karena aku berasal dari generasi yang menghancurkan alam dan lingkungan dengan tidak mengindahkan secara serius pesan-pesan pelestarian� dan banyak orang lain juga !.

Aku berasal dari generasi yang sebenarnya bisa merubah keadaan, tetapi tidak ada seorangpun yang melakukan. Sekarang, anak dan keturunanku yang harus menerima akibatnya, Sejujurnya, dengan situasi ini kehidupan di planet bumi tidak akan lama lagi punah, karena kehancuran alam akibat ulah manusia sudah mencapai titik akhir.

Aku berharap untuk bisa kembali ke masa lampau dan meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan terjadi� Pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita untuk melakukan upaya menyelamatkan planet bumi ini !

Tolong Kirim surat ini ke semua teman dan kenalan anda, walaupun hanya berupa pesan, kesadaran global dan aksi nyata akan pentingnya melestarikan air dan lingkungan harus dimulai dari setiap orang.

Persoalan ini adalah serius dan sebagian sudah menjadi hal yang nyata dan terjadi di sekitar kita.

Lakukan untuk anak dan�keturunan mu kelak�


�AIR DAN�BUMI UNTUK MASA DEPAN�

Earth WATER FOR THE FUTURE


My Wishing All A drop of WATER on Respecting our beloved earth ....!!!

ADMIN : Ran GGFW
Thx for All....!!!

Tuesday, August 3, 2010

Pertanian Organik Mengatasi Perubahan Iklim dan Tingkatkan Ketahanan Pangan

Pertanian Organik Mengatasi Perubahan Iklim dan Tingkatkan Ketahanan Pangan

Pertanian organik berperan penting dalam menangani dua isu terbesar dan paling mendesak di dunia, yaitu perubahan iklim dan ketahanan pangan. Saat Konferensi Perubahan Iklim di Kopenhagen, Desember 2009 lalu, International Federation of Organic Agriculture Movements (IFOAM) telah mengeluarkan tiga publikasi panduan yang menjelaskan bagaimana mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dan ketahanan pangan yang tak terpisahkan dan melekat erat pada karakteristik Pertanian Organik yang menguntungkan.

Buku panduan pertama berjudul “Pertanian Organik Panduan untuk Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan”, kedua berjudul “Kontribusi Pertanian Organik Pada Adaptasi Perubahan Iklim di Afrika”, dan ketiga berjudul “Kontribusi Pertanian Organik Pada Mitigasi PErubahan Iklim.

Dalam buku berjudul “Pertanian Pertanian Organik Panduan untuk Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan” menyebutkan bahwa seiring dengan peningkatan populasi dunia, permintaan makanan dan energi terbarukan juga akan meningkat. Hal ini dikombinasikan pula dengan peningkatan tingkat keparahan dan frekuensi dari dampak perubahan iklim serta kenaikan harga bahan bakar fosil berbasis pupuk kimia, herbisida dan pestisida akan memberikan tekanan besar pada produksi pertanian dan paling signifikan pada kaum miskin di dunia.Faktor-faktor ini akan meningkatkan jumlah orang yang kelaparan di seluruh dunia. 
Namun produksi pertanian saat ini telah gagal untuk memenuhi makanan termiskin di dunia. Meskipun makanan yang diproduksi di level global cukup, jumlah orang kelaparan di dunia mencapai satu miliar pada tahun 2009 untuk pertama kalinya. Angka ini akan terus meningkat bila business as usual’ berlaku.

Perubahan iklim dan krisis pangan global telah sampai pada kerentanan, tidak berkelanjutan dan ketimpangan sosial pertanian dan produksi pangan. Telah berkembang pemahaman bahwa kebijakan dan praktik telah gagal untuk memberi makan orang-orang di dunia yang paling rentan, gagal beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terus terjadi, dan gagal melindungi ekosistem yang sangat mendukung manusia. Para pembuat kebijakan saat ini mengacu pada 'bahan tanah organik', 'karbon tanah,' 'jasa ekosistem' dan pendekatan ‘holistik', semuanya merupakan pilar utama Pertanian Organik.

Pertanian Organik dipraktikkan di seluruh dunia oleh 1,2 juta produsen di 141 negara, dengan produksi pangan organik terus meningkat minimal 15 persen per tahun. Pasar global memperkirakannya bernilai sekitar US 50 miliar per tahun. Sementara sebagian besar pasar organik berada di negara-negara maju, negara berkembang menjadi pemasok penting karena praktik organik sangat cocok untuk kondisi petani mereka.

Pertanian Organik telah dipraktikan bersamaan untuk mengurangi perubahan iklim, membangun sistem pertanian ulet, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan keamanan pangan. Pertanian Organik memancarkan tingkat gas rumah kaca (GRK) yang jauh lebih rendah dan cepat, terjangkau dan efektif mengaramkan karbon ke dalam tanah. Selain itu, Pertanian Organik membuat lahan dan manusia lebih tahan terhadap perubahan iklim, terutama karena airnya efisiensi, tahan terhadap cuaca ekstrim dan risiko kegagalan panen yang lebih rendah. Pada akhirnya, realisasi pada tingkat politik tertinggi, bahwa makanan harus tumbuh di mana orang hidup - terutama di negara-negara berkembang dimana masyarakat  paling rentan terhadap fluktuasi harga pangan. Pertanian Organik menempatkan adaptasi lokal, produksi dan konsumsi di jantung sistem, strategi dan kebijakan.

Pertanian Organik sangat penting dan paling luas mempraktikkan sistem pertanian agro-ekologi. Pertanian organik mencapai tujuan ganda, yaitu memungkinkan orang untuk berkembang sekaligus meningkatkan ekosistem dan fungsinya. Pertanian Organik telah memimpin dunia dalam pengembangan sistem produksi yang berkelanjutan selama lebih dari enam puluh tahun * dan juga mempelopori pengembangan standar, sistem sertifikasi dan pasar untuk produk yang berkelanjutan. Konsumen produk Pertanian Organik mengakui pentingnya peran petani organik dalam melindungi ekosistem dan memproduksi makanan sehat bebas kimia. Sekarang ada standar nasional diadaptasi Pertanian Organik di lebih dari 40 negara termasuk Amerika Serikat dan Jepang serta tiga standar regional di Uni Eropa, Afrika Timur dan Pasifik.

Pertanian Organik memiliki kekayaan produksi, sertifikasi dan pengalaman pemasaran dan pengembangan praktik selama bertahun-tahun di banyak iklim, topografi dan wilayah budaya yang beragam di dunia. Sekarang ini tersedia integrasi ke perubahan iklim internasional dan nasional serta kebijakan ketahanan pangan.

Bermanfaat dan Lestari

Pertanian Organik secara luas diakui bermanfaat untuk kelestarian lingkungan. Sebuah studi baru-baru ini oleh 
Asian De velopment Bank Institute merekomendasikan praktik pertanian yang ramah iklim. FAO telah menetapkan Pertanian Organik sebagai cara yang menjanjikan untuk melakukan mitigasi dan beradaptasi dengan perubahan iklim dan IPCC’s Fourth Assessment Report (Laporan Kajian Keempat IPCC) - tanpa menyebutkan Pertanian Organik secara eksplisit – telah merekomendasikan beberapa praktik untuk mengurangi emisi pertanian, seperti yang secara umum dipraktikkan Pertanian Organik, yaitu daur ulang sampah biomassa sebagai sumber nutrisi, integrasi tanaman dan hewan menjadi sistem produksi pertanian tunggal.

Laporan IAASTD mengakui bahwa masyarakat telah merasakan dampak tidak meratanya hasil panen di daerah-daerah yang mengakibatkan ketimpangan dalam kemiskinan, kesehatan, gizi dan perdagangan. Hal ini meningkatkan biaya produktivitas termasuk lingkungan yang tidak berkelanjutan, degradasi dan hilangnya tanah, pemanfaatan air berlebih, polusi air, hilangnya habitat dan keanekaragaman hayati, pemanasan global dan perubahan iklim.IAASTD merekomendasikan teknik pengelolaan inti organik untuk mensukseskan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, termasuk rotasi tanaman kacang-kacangan, mendukung rendahnya input eksternal pertanian, menerapkan praktik konservasi air, mempromosikan agro-biodiversity untuk meningkatkan ketahanan sistem pertanian dan diversifikasi pertanian.

Pertanian Organik adalah suatu pendekatan sistem yang menggabungkan berbagai praktek secara optimal dan sinergis.Sementara praktik spesifik Pertanian Organik dapat diterapkan dalam sistem pertanian konvensional, potensi kombinasi penuh antara mitigasi dan adaptasi dalam pertanian hanya terwujud dengan pendekatan sistemik yang dipraktikkan dalam Pertanian Organik.Berbeda dengan saran lain untuk peningkatan mitigasi di bidang pertanian, pertanian organic secara optimal mengintegrasikan mitigasi dan adaptasi. IPCC juga menempatkan pentingnya pada integrasi itu.
Pembentukan kembali pertanian di era perubahan iklim memerlukan investasi lebih banyak untuk sumber daya, penelitian dan pelatihan, penyediaan dukungan kebijakan yang tepat, termasuk menerapkan nasional, regional dan rencana aksi internasional mengenai Pertanian Organik.

Pertanian Organik Mencegah Perubahan Iklim

Pertanian Organik mengurangi gas rumah kaca, terutama nitro oksida, karena tidak menggunakan pupuk nitrogen kimia dan kehilangan nutrisi dapat diminimalkan. Pertanian Organik juga menyimpan karbon di dalam tanah dan biomassa tanaman dengan membangun bahan organik, mendorong agro-forestry dan melarang pembersihan ekosistem utama. Pertanian Organik meminimalkan konsumsi energi hingga 30-70% per unit tanah dengan menghilangkan energi yang dibutuhkan untuk memproduksi pupuk buatan, dan dengan menggunakan input pertanian internal, sehingga mengurangi bahan bakar yang digunakan untuk transportasi.

Pertanian Organik Membantu Petani Beradaptasi dengan Perubahan Iklim
Pertanian organik mencegah hilangnya nutrisi dan air melalui tingginya kandungan bahan organik dan perlindungan tanah, sehingga tanah lebih tahan terhadap banjir, kekeringan dan proses degradasi tanah. Pertanian Organiki melestarikan benih dan keanekaragaman tanaman yang meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit. Pemeliharaan keanekaragaman hayati juga membantu petani berevolusi sistem tanam baru untuk beradaptasi dengan perubahan iklim. Ini mengurangi risiko karena agro-ekosistem dan hasil stabil, serta biaya produksi yang lebih rendah.
Pertanian Konvensional Berkontribusi pada Perubahan Ikim
Pertanian Konvensional menggunakan pupuk dan pestisida buatan yang memerlukan sejumlah besar energi untuk memproduksi nya.Dalam praktiknya menggunakan pupuk nitrogen berlebihan yang melepaskan nitro oksida. Pertanian konvensional menerapkan penanganann peternakan yang intensif  sehingga menimbulkan pupuk dan  metana berlebih. Untuk kebutuhan pakan ternak berbahan dasar kedelai , memerlukan jumlah bahan bakar besar untuk perjalanan ribuan kilometer untuk mencapai peternakan. Praktik intensif ini juga memerlukan nutrisi tanah besar untuk mempertahankan produksi sehingga mengarah pada pembukaan hutan dengan "tebang dan bakar", teknik yang mengurangi penyimpanan karbon dan melepaskan sejumlah besar karbon dioksida dari pembakaran vegetasi.