Search for Green

Monday, July 4, 2011

Bebas Carbon 2050?



Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (Intergovernmental Panel on Climate Change - IPCC) telah mengeluarkan laporan pemanfaatan energi terbarukan. Para ilmuwan menganalislebih dari 160 skenario untuk menghitung potensi energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi dunia pada tahun 2050Skenario yang paling optimis memprediksikan bahwa energi terbarukan merupakan 80darimatriks energi kita bila kondisi tertentu terpenuhiEnergi terbarukan tersebutadalah bioenergienergi suryaenergi panas bumienergi tenaga airenergi lautdan energi angin.
Energi terbarukan menyumbang 12,9dari pasokan energi primer pada tahun2008, meskipun sebagian besar ini adalah biomassaMeskipun krisiskeuangan global, kapasitas energi terbarukan tumbuh pesat di tahun 2009dibandingkan dengan kapasitas terpasang kumulatif dari tahun sebelumnya.Misalnya kapasitas daya angin meningkat hampir satu per tiga, sedangkankapasitas tenaga surya meningkat ebih dari lima puluh persen.                                   
Selain potensi teknis energi terbarukan tidak terbataspermintaan energi yang diproyeksikan melebihi di masa depanNegara berkembang sebagai sumber lebihdari setengah dari kapasitas energi terbarukan global.
Teknologi energi terbarukan berada pada berbagai tahap kematangan dan juga dapat memiliki dampak yang merugikanSebagaicontohtenaga air adalahteknologi tua dengan kemampuan berkembang terbatas di tahun-tahun mendatang. Bendungan besar telah mengakibatkan perpindahan dari jutaan orangdi seluruh dunia dan juga tidak bisa merubah lagi fragmentasi lebih dari setengahsungai-sungai di duniaTenaga Air jelas mencerminkan pentingnya menimbangsemua dampak dari sumber energi terbarukan.
Teknologi lain seperti penggunaan potensikinetikpanas dan kimia air laut berada di fase demonstrasi dan percontohan serta memerlukan penelitian tambahan danpengembangan

Energi terbarukan umumnya masih lebih mahal dari pada teknologi konvensional,namun dalam kondisi tertentu energi terbarukan dengan harga yang kompetitif.Selanjutnyajika biaya yang  terkait dengan emisi gas rumah kaca selamapembakaran bahan bakar fosil adalah internalisasi, teknologi energi terbarukankemungkinan akan jauh lebih kompetitif dari mereka saat ini. 
Bagaimana kita mengarah kesana? 

Mengingat bahwa kita mengharapkan adanya pergeseran paradigma dalam cara kita menghasilkan energi, tidak mengherankan bahwa akan ada beberapa rintangan, namun harus bisa dikelola.
Laporan tersebut memperkirakan bahwa investasi dalam kisaran 1.2-5.1triliun dolar AS (2005) diperlukan dalam dekade saat ini dan 1.4-7.2triliun dolar AS berikutnya. Sementara jumlah ini tidak sedikit, rata-rata tahunan dari investasi tersebut lebih kecil dari 1% dari GDP dunia. 

Langkah-langkah kebijakan proaktif sangat penting di tingkat lapangan antara energi terbarukan dan sumber energi konvensional. Tarif, kuota dan akses prioritas grid adalah ukuran bahwa subsidi energi terbarukan bisa bersaing. Bila harga energi terbarukan turun, ukuran subsidi juga menurun. Insentif fiskal juga memainkan peran penting. Ini termasuk pajak karbon dan rabat serta hibah kepada pengguna akhir untuk memilih sumber energi terbarukan. 
Kajian kebijakan lebih berhasil jika mereka dipasangkan dengan investasi publikyang besar dalam penelitian dan pengembangan(&D), karena mereka sering jugamengakibatkan investasi sektor swasta. Akibatnya kebijakan publik dan investasimenciptakan lingkungan yang kondusif untuk investasi oleh sektor swastadanmendapatkan lebih banyak simpanan uang.
Pemberantasan kemiskinan energi 

Untungnya IPCC mengambil "tantangan ganda"secara bersamaanmemastikanbahwa energi yang dihasilkan tanpa emisi gas rumah kaca dan bahwa kaum miskin di dunia memiliki hak dalam pembangunan berkelanjutanHubungan antara tingkatkemiskinan dan (kurangnya) akses terhadap energi telah ditetapkan (World Economic and Social Survey, 2009; PBB)Lebih dari dua miliar orang mendapatkansedikit atau tanpa akses ke listrik dengan kehidupan miskin mereka. Energiterbarukan dapat memainkan peran penting dalam memecahkan siklus ini, karenabaik untuk distribusi energi yang terdesentralisasi.
Tetapi laporan dari Promoting Development, Saving the Planet oleh United Nations' Department of Economic and Social Affairs (2009) sangat jelas menunjukkan,aksesibilitas juga terkait dengan keterjangkauanOrang miskin menghabiskanpersentase lebih tinggi dari pendapatan mereka pada energiOleh karena itu tidak cukup untuk membuat energi terbarukan lebih kompetitif dengan bahan bakar fosil.Harga energi terbarukan harus turun secara signifikan agar menjadi pilihanmasyarakat miskin.

Bioenergiterbarukan yang rumit

Saat ini kaum miskin lebih banyak membakar kayu bakar untuk memasak danmemanaskan. Sayangnya pembakaran biomassa sangat tidak efisien dan merupakan penyebab utama dari polusi udara dalam ruangan di dalam rumah tangga pedesaan termiskin di dunia

Pembakaran biomassa diklasifikasikan sebagai energi terbarukan karena pohonyang ditebang dan dibakar untuk bahan bakar dapat digantikan dengan menanampohon baru. Namun praktik ini adalah salah satu penyebab utama deforestasi danhilangnya habitat bagi spesies langka.
Bioenergi tidak terbatas pada pembakaran biomassa saja. Beberapa teknologi yangsudah tersedia dan lainnya berada di tahap pengembanganSebagai contoh,produksi etanol dari gula dan pati ada pada tahap komersialsedangkan teknologi seperti produksi bahan bakar dari ligno-cellulosis dan ganggang berada dipra-komersial serta tahap penelitian dan pengembangan.

Sayangnya ada beberapa implikasi lingkungan dan sosial yang berpotensi buruk terkait dengan bioenergiStudi menunjukkan bahwa input energi untukmenghasilkan bioenergi lebih besar dari pada jumlah energi yang dihasilkanyang berarti bahwa bioenergi tidak mengurangi emisi gas rumah kacaMelakukananalisis siklus hidup bioenergi perlu memperhitungkan stok karbon tanah yangdibuka untuk menanam tanaman bioenergiemisi dari penggunaan pupuk dan emisidari transportasi dan pengolahan.


Dampak sosial bioenergi telah terbukti menjadi lebih dahsyat. Konversi lahan untukmenanam tanaman untuk bahan bakar berarti bahwa tanah kurang untukmenanam tanaman panganmengakibatkan harga pangan lebih tinggi. Bahkanlaporan internal Bank Dunia dari 2008 memperkirakan bahwa bioenergimeningkatkan harga makanan sampai 75%.
Peringatan       

Hasil laporan umumnya positif dan memberikan harapan bahwa jalur masa depanrendah karbonitu tidak cukupLaporan IPCC fokus pada skenario yang akanmembuat konsentrasi gas rumah kaca pada 450 ppm dan kenaikan suhu tidak melebihi 2 derajat C, bukan permintaan lebih ketat dari 350 ppm dan 1,5 derajat Cdari 100 negara lebihUntuk mencapai tujuan yang lebih ambisius, kita perlu bebaskarbon pada tahun 2050Untuk menjadi yang ambisius kita perlu kerjasama globalyang ketat berdasarkan pada keadilan dan hak untuk memastikan jenis pembagianpembiayaan dan teknologi energi terbarukan.
Cara lain menurunkan emisi gas rumah kaca dan secara bersamaan memenuhipermintaan global untuk konversi dan efisiensi energi seperti perubahan gaya hidupSebuah studi baru-baru ini diterbitkan oleh WWF dan Ecofys (LaporanEnergi2011)  melihat pada seluruh pilihan dan berbagai tantangan dan pilihanyang dihadapi masyarakat. 

Laporan IPCC membuat kita mulai ke arah yang benarSekarang masyarakat harusmemanfaatkan situasi ini dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat secara adil dan sebagai kesempatan untuk menemukan jalan baru ke depanRevolusienergi telah lepas landas dengan cepat.
Payal Parekh adalah ahli kebijakan dan pengetahuan tentang perubahan iklim.

(Diterjemahkan dengan bebas oleh Ani Purwati dari sumberhttp://www.twnside.org.sg/title2/climate/info.service/2011/climate20110601.ht

No comments:

Post a Comment