Search for Green

Friday, December 31, 2010

HAPPY NEW YEAR 2011


Detik..demi detik, hari demi hari,hingga bulan demi bulan telah mengusung banyak cerita, suka..duka..menjadi warna nyata dalam hidup kita, tapi biarkan semua menjadi kenangan yang terpahat,kini tahun baru tlah menyambut kita,saatnya kita mengemas kegagalan menjadi kesuksesan, kita buka lembar kisah baru dengan semangat... dan keceriaan
Selamat tahun baru 2011.

Semoga kita dapat menjadi manusia yang lebih kuat untuk INDONESIA INDONESIA,,!! YANG HIJAU SEPERTI DI IMPIKAN SEMUA ORANG..!!

Tahun Baru….
MOTIVASI & OBSESI BARU
PERBAHARUI LAGI TANAH AIR KITA INDONESIA MENJADI LEBIH BAIK!!!
Selamat Datang 2011…

HAPPY NEW YEAR ,,!!! WITH NEW GENERATION GO GREEN...!! FOR WORLD..!!

TERIMA KASIH SEMUA PIHAK YANG MENDUKUNG..!!
Thank you..!!

HAPPY NEW YEAR 2011
-admin and member-

Thursday, December 30, 2010

Foto-Foto + Video Eksklusif Ledakan Bintang Raksasa Betelgeuse, 1000 Kali Lebih Besar Dari Matahari


Fenomena alam merupakan sebuah wujud kebesaran dari Sang Maha Pencipta,  alam semesta kita jagad raya ini sangatlah luas dengan bermiliar bintang dan planet-planet serta benda benda angkasa yang bertabur dan berposisi pada porosnya masing masing. Diluar tata surya kita nun jauh disana beberapa saat lalu terjadi suatu fenomena alam yang luar biasa yaitu ledakan sebuah bintang yang sangat dasyat dan besar sekali jauh lebih besar dari Matahari sebagai pusat tata surya kita.

Foto- foto eksklusif ledakan bintang
Foto- foto eksklusif ledakan bintang Betelgeuse

Bintang ini bernama “Betelgeuse” lebih besar 1000 kali dari besar matahari kita,  merupakan bintang terbesar kedua di Galaksi  Orion, bisa kita bayangkan betapa sangat dasyatnya getaran dan ledakannya. Banyak ilmuwan memprediksi dampak dari ledakan ini berpengaruh juga terhadap dampak pemanasan global terutama mencairnya banyak gunung es di kutub utara, karena letak dari bintang ini ada di bagian utara tata surya kita dan bumi tentunya. Bintang Betelgeuse ini sangat terang sekali cahayanya 100.000 lebih terang dari cahaya matahari kita.

Gambar foto ini diambil dari teleskop milik Badan Ruang Angkasa Eropa .

Ledakan Bintang
Perbandingan Bintang Betelgeuse dengan Tata Surya dan Matahari
Ledakan Bintang
Kabut gas disekitar Betelgeuse
Ledakan Bintang
Terlihat Cahaya Menyilaukan dari arah Betelgeuse saat ledakan
Ledakan Bintang
Betelgeuse Nampak Besar dan Bercahaya Merah
….Hal ini semua menunjukan bahwa betapa besar jagat raya dan kekuasaan Tuhan dan kita manusia hanyalah sangat kecil dan tidak ada apa apanya

Rekaman Video Ledakan Bintang Betelgeuse di rekam dari Teleskop Raksasa

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=pl-oR7hTTYY]

Saturday, December 25, 2010

Uji Coba Nyamuk Transgenik untuk Atasi Krisis Keuangan Perusahaan






Sebuah laporan baru mengungkapkan bahwa Oxitec, perusahaan bioteknologi Inggris yang  memproduksi nyamuk transgenik (rekayasa genetik) yang dilepas pada percobaan lapang di Kepulauan Cayman dan segera di wilayah terpilih di Malaysia, berusaha keras untuk mendapatkan penerimaan dari nyamuk transgenik untuk mengatasi krisis atau tekanan keuangan.
 
Menurut laporan GeneWatch Inggris
(14 Desember 2010), Oxitec mengalami kerugian pada tahun 2008 dan 2009 senilai 1,7 juta pound per tahun. Perusahaan nampaknya tidak meningkatkan modal baru sejak Desember 2009 dan mungkin bertahan karena hibah pemerintah dan dana sumbangan. Oleh karena itu, untuk kesehatan jangka panjang perusahaan, pilihan jatuh pada upaya komersialisasi nyamuk transgenik dan menjamin aliran pasar.
"Jelas bahwa Oxitec berharap memperoleh pendapatan dari pelepasan nyamuk transgenik secara terus-menerus dalam jumlah besar di beberapa negara mitra dan mencoba untuk mempercepat produk-produknya melalui proses pengawasan dalam rangka membayar pinjaman dan segera menghasilkan pendapatan untuk usaha dengan modal investor. Agar  model bisnisnya tetap layak, dia perlu mengikat pelanggan (mungkin pemerintah negara berkembang) dalam sistem pembayaran yang sedang berlangsung berulang-ulang," kata laporan itu.

Uji coba lapang Kepulauan Cayman telah disebut-sebut sebagai cerita sukses dan Pemerintah Malaysia telah menggunakannya sebagai contoh untuk menghilangkan kekhawatiran tentang pelepasan lapangan  di Malaysia.
Namun ada sejumlah inkonsistensi dalam hasil uji coba Oxitec di Kepulauan Cayman seperti tidak adanya konsultasi publik mengenai potensi risiko atau persetujuan dari masyarakat.
Temuan utama laporan tersebut seperti:
 
* Oxitec kehilangan kira-kira £ 1.700.000 setahun dan berutang £ 2.250.000 kepada investor multi-jutawan Boston yang
pembayarannya jatuh tempo pada tahun 2013;
* Model bisnis Oxitec mengasumsikan pelanggan negara berkembang yang akan terikat untuk pembayaran berkelanjutan untuk pelepasan berulang jutaan nyamuk transgenik, memungkinkan untuk membayar pinjaman ini dan membayar dividen kepada investor, termasuk Universitas Oxford;
* percobaan lapang terbuka pertama perusahaan untuk 3 juta nyamuk transgenik telah dilakukan di Kepulauan Cayman (British Overseas Territory) - didanai oleh lembaga dana Inggris Wellcome Trust - tanpa konsultasi, penilaian risiko publik, pengawasan etika, atau persetujuan dari masyarakat lokal;
* Mantan Menteri Ilmu Pengetahuan Inggris, Lord Drayson dan mantan Presiden Royal Society, Bob May, keduanya telah bertindak sebagai penasehat investor di perusahaan (Oxford University Challenge Seed Fund and East Hill Management LLC respectively);
* Perusahaan ini juga menerima subsidi publik penting, termasuk lebih dari £ 2,5 juta sebagai hibah dari pemerintah Inggris, dana untuk Badan Penelitian  Ilmu Biologi (Biotechnology and Biological Sciences Research Council - BBSRC), sebagian besar untuk proyek-proyek bersama dengan Universitas Oxford;
* Oxitec telah membuat pernyataan menyesatkan berulang-ulang di media bahwa perusahaan nyamuk transgenik steril;
* Oxitec telah memainkan peran penting dalam mengembangkan proses penilaian risiko untuk produknya sendiri dan telah mengabaikan beberapa efek negatif serius dari teknologi proses penilaian risiko;
* Oxitec sedang mengembangkan spesies nyamuk pembawa demam berdarah transgenik versi kedua  (Asian Tiger  mosquito) karena menyadari nyamuk ini bisa menempati kekosongan ekologi akibat penurunan jumlah spesies yang pertama. Spesies kedua ini lebih invasif dan dapat membawa lebih banyak penyakit;
* Keputusan untuk berinvestasi pada fasilitas produksi massal untuk nyamuk transgenik di Oxfordshire, percepatan produk Oxitec melalui proses regulasi, dan mulai melepaskan eksperim dalam uji coba lapang terbuka telah diambil oleh investor modal ventura Oxitec dan penyandang dana hibah di London, Oxford dan Boston, daripada oleh pelanggan potensial perusahaan atau orang yang tinggal di daerah yang terinfeksi dengue.
* Oxitec memiliki hubungan dekat dengan perusahaan tanaman transgenik Syngenta dan juga mengembangkan transgenik versi hama pertanian yang juga akan dikomersialisasikan di masa depan, sebagian untuk memerangi masalah pertumbuhan hama resisten, yang disebabkan oleh penggunaan tanaman transgenik tahan hama (Bt), seperti jagung, kedelai dan kapas.
Sumber:
http://www.twnside.org.sg/

http://www.biosafety-info.net/
http://www.genewatch.org/uploads/f03c6d66a9b354535738483c1c3d49e4/Oxitecbrief_fin.pdf

10 Hal yang Harus Diketahui tentang Nyamuk Transgenik



Dewan Keamanan Hayati Nasional (National Biosafety Board - NBB)Malaysia baru-baru ini menyetujui aplikasi dari Institute for Medical Research (IMR) untuk melepaskan nyamuk jantan Aedes aegyptitransgenik (rekayasa genetik atau genetically modified). IMR ingin melakukan percobaan lapangan di Bentong dan Alor Gajah (Malaysia) untuk melihat seberapa jauh nyamuk jantan terbang dan berapa lama mereka hidup.

Tujuan dari teknologi 
transgenik ini adalah agar nyamuk jantantransgenik kawin dengan nyamuk betina liar. Genetik mereka dimodifikasi sehingga sebagian besar keturunannya mati sebelum menjadi dewasa. Harapannya adalah bisa mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti, yang membawa virus dengue (penyebab demam berdarah – tambahan dari penterjemah), sehingga diharapkan bisa mengurangi insiden demam berdarah.
                                                                                              
1. Transgenik (rekayasa genetik) sering dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan dan tak terduga. Risiko ini tidak boleh dianggap remeh. Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang keamanan nyamuk transgenik.

2. Ada sedikit pengetahuan dan pengalaman dengan nyamuk transgenik ini dan beberapa ilmuwan khawatir mengenai dampaknya pada kesehatan dan lingkungan hidup. Beberapa ilmuwan ini menyampaikan kekhawatirannya yang meningkat kepada NBB dan Departemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan Malaysia. Kurangnya kesepakatan, bahkan di antara para ilmuwan atas keamanan teknologi ini berarti bahwa kita harus lebih berhati-hati dengan pelepasannya.
Listen
Read phonetically

3. Usulan percobaan lapangan sangat mungkin berulang beberapa kali, dengan total nyamuk transgenik yang dilepas dalam jumlah begitu besar. Pelepasan di kedua lokasi, berpenghuni dan tidak berpenghuni akan membutuhkan sekitar 2.000-3.000 nyamuk transgenik per hari selama dua hari berturut-turut, atau pelepasan single sekitar 4.000-6.000 nyamuk transgenik. Dengan asumsi ada dua situs dan dua tahap di setiap tempat (berpenghuni dan tak berpenghuni), berarti ada sejumlah 16.000-24.000 nyamuk transgenik bisa dilepaskan ke lingkungan Malaysia. Angka ini akan jauh lebih tinggi jika percobaan berulangkali.

4. Tidak ada jaminan mutlak bahwa hanya nyamuk jantan transgenik akan dilepas. IMR akan menggunakan teknik mekanik dan manual untuk memilah pupae jantan dari betina sebelum melepas. Untuk percobaan dibutuhkan jumlah besar, mungkin ada kesalahan manusia atau teknis. Karena nyamuk betina yang menggigit manusia dan dapat menularkan penyakit, ini yang mengkhawatiran.

5. Beberapa larva transgenik yang diprogram untuk mati akan bertahan. Keturunan yang dihasilkan dari perkawinan jantan transgenik dengan nyamuk betina liar seharusnya mati. Namun, sebagian kecil larva akan bertahan (3-4 persen selamat di laboratorium). Beberapa yang selamat adalah betina. Kelangsungan hidup larva transgenik juga berarti bahwa gen asing yang dilibatkan mungkin tidak sepenuhnya dihilangkan dari lingkungan, dengan konsekuensi yang tidak diketahui.

6. Jika nyamuk transgenik menjadi bagian dari strategi pengendalian demam berdarah di Malaysia, jutaan nyamuk transgenik harus dilepas secara terus menerus. Seperti nyamuk yang bereproduksi terus menerus, pelepasan harus dilakukan secara periodik, mungkin setiap minggu, untuk menekan populasi nyamuk. Diketahui bahwa 100 juta sampai satu milyar nyamuk transgenik harus ditimbun untuk sebuah proyek tertentu.

7. Teknologi transgenik yang digunakan dalam nyamuk dimiliki oleh sebuah perusahaan asing, Oxitec limited yang berbasis di Inggris. Oxitec memegang paten global terhadap teknologi ini. Ia berdiri untuk memperoleh hasil dari pelepasan lanjutan dari nyamuk transgenik. 
Saat ini perusahaan sedang menghadapi kerugian finansial, dan karenanya mungkin sangat berkepentingan untuk mendapatkan persetujuan produk ini.

8. Jika nyamuk Aedes aegypti transgenik dikurangi jumlahnya dalam jangka panjang, mungkin ada peningkatan spesies nyamuklainAedes albopictus, yang juga menularkan demam berdarah maupun chikungunya di Malaysia. Ini adalah cara kerja alam- ketika satu spesies berkurang, yang lain akan mengantikantempatnya.

9. Ini akan menjadi pelepasan nyamuk transgenik kedua di dunia
.Mengapa masyarakat dan lingkungan Malaysia menjadi kelinci percobaan? Percobaan lapangan telah dilakukan di Kepulauan Cayman pada tahun 2009 dan 2010 dengan nyamuk transgenik yang sama. Bagaimanapun, lingkungan (baik ekologi maupun manusia)Malaysia benar-benar berbeda. Kita tidak bisa meramalkan pelepasan itu dengan situasi Malaysia. Belum ada publikasi atas evaluasi laporan kajian risiko dan pemantauan dari percobaan Kepulauan Cayman.

10. Penduduk dimana ada pelepasan nyamuk transgenik memiliki hak untuk mengatakan Tidak pada percobaan ini. Salah satu syarat dan kondisi dari persetujuan adalah wajib bahwa IMR memperoleh konsensus dan persetujuan dari penduduk di lokasi pelepasan melalui forum publik.



Berita Terkait: http://www.beritabumi.or.id/?g=beritadtl&newsID=B0355&ikey=1 

Tuesday, December 21, 2010

Nyamuk Transgenik Tingkatkan Risiko Kesehatan di Malaysia



Uji lapang nyamuk rekayasa genetik (transgenik) di Pahang dan Melaka, Malaysia tidak akan menimbulkan solusi apa pun dalam menghilangkan demam berdarah akibat serangan nyamuk Aedes aegypti di Malaysia, sebaliknya akan meningkatkan risiko kesehatan di  Malaysia. Demikian menurut Dr Lim Thuang Seng, ahli imunologi melalui media online Malaysia (19/11).

Dr Lim meminta Pemerintah Malaysia untuk serius mempertimbangkan kembali niat melepaskan nyamuk transgenik ini. Meskipun ada klaim resmi bahwa penelitian pada pelepasan nyamuk transgenik di Pulau Cayman untuk menghilangkan Aedes aegypti sukses, namun Dr Lim  meragukan berapa lama pulau itu akan terbebas dari Aedes aegypti tanpa pelepasan nyamuk laki-laki transgenik secara berkesinambungan, sementara perusahaan yang mengembangkan nyamuk transgenik mengklaim nyamuk jantan transgenik akan mati dalam beberapa hari.

Dr Lim juga menggambarkan pengalaman Kepulauan Cayman dalam keadaan perang melawan demam berdarah transmisi dari nyamuk Aedes aegypti. Kepulauan Cayman, sebuah wilayah luar Inggris di Karibia, mulai mengeliminasi nyamuk yang kembali pada awal tahun 1950 dengan menggunakan metode DDT 5 persen yang masih disetujui. Hasilnya sukses dan survei menunjukkan Grand Cayman Islands bebas dari Aedes aegypti.

Pada tahun 1965 dengan tujuan mempromosikan pariwisata, Cayman melakukan kampanye lain untuk mengendalikan gangguan nyamuk di Grand Cayman Islands (Kepulauan Cayman) termasuk dengan transmisi darah nyamuk Aedes aegypti.
Pada tahun 1966, Unit Pengendalian dan Penelitian Nyamuk (Mosquito Research and Control Unit - MRCU) mendirikan jaringan ovipots dan perangkap berumpan CO2 di Grand Cayman Islands untuk mendeteksi dan memantau kehadiran Aedes aegypti. Hasilnya, nyamuk Aedes aegypti tidak terdeteksi tapi survei menemukan adanya nyamuk di dua pulau terdekat lainnya.

Setelah larangan penggunaan DDT, pemerintah Kepulauan Cayman menggunakan strategi 3-cabang dalam mengendalikan populasi nyamuk di pulau yang meliputi pencegahan masuknya melalui pembersihan serangga pada kapal dan pesawat yang memasuki pulau itu, pengawasan ovipot, dan pengendalian kimia.
Keberhasilan dicapai meskipun reintroduksi nyamuk terjadi pada tahun 1973, 1980 dan awal 1990-an. Namun, nyamuk itu muncul kembali. Hari ini, Kepulauan Cayman terus menghadapi ancaman demam berdarah transmisi nyamuk Aedes aegypti dengan bukti Aedes albopictus menjadi muncul di beberapa kota di mana Aedes aegypti telah dieliminasi.

Dr Lim mengatakan, dari pengalaman Kepulauan Cayman dalam memerangi nyamuk Aedes, ia percaya metode tradisional pengendalian nyamuk yang digunakan oleh Menteri Kesehatan saat ini cukup efektif jika dipraktikkan dalam kombinasi dan dilaksanakan terus menerus.
Uji Lapang Ditentang

Menurut informasi Third World Network (TWN) pada 22 November 2010, Malaysia akan melakukan uji lapang nyamuk Aedes aegypti rekayasa genetik (transgenik) di sebuah kota kecil di negara bagian Pahang yang berjarak tidak jauh dari Kuala Lumpur. Persiapan telah dilakukan untuk melepaskan nyamuk transgenik. Pertama, di daerah tidak berpenghuni dan kemudian di daerah berpenghuni. Usulan lain untuk lahan uji lapangan adalah di negara bagian Melaka.

Uji lapangan ini tetap akan berlangsung meski banyak pihak seperti para ilmuwan, organisasi masyarakat sipil, penduduk lokal dan individu telah menyatakan keberatan mereka sehubungan dengan kesehatan dan dampak lingkungan dari organisme transgenik yang belum teruji ini. Selain itu, kurangnya transparansi mengenai cara dan proses pengujian lapang dilakukan juga merupakan isu yang memprihatinkan. Pada tanggal yang tidak jelas, atau apakah penduduk dari daerah yang diusulkan telah memberikan persetujuan sesuai dengan syarat dan kondisi untuk pelepasan.
Berdasarkan percobaan lapangan, nyamuk Aedes aegypti jantan transgenik (OX513A) akan dilepas dan dipelajari. Jika percobaan berhasil, nyamuk transgenik dapat digunakan sebagai bagian dari program untuk mengurangi demam berdarah di Malaysia, penyakit yang saat ini merajalela di negara ini. Nyamuk transgenik secara genetik direkayasa untuk memasukkan dua sifat baru: fluoresensi dan lethality bersyarat. Sifat fluoresensi bertindak sebagai penanda bagi nyamuk transgenik. Ketika nyamuk laki-laki transgenik kawin dengan nyamuk betina di alam bebas, sifat lethality bersyarat akan diteruskan kepada keturunannya dan larva nyamuk yang dihasilkan akan mati, hal ini terjadi bila tidak ada antibiotik tetrasiklin.

Nyamuk transgenik merupakan produk Oxitec, sebuah perusahaan bioteknologi berbasis di Inggris. Perusahaan akan bekerja sama dengan Institut Riset Medis Malaysia yang aplikasi untuk melakukan percobaan lapangan telah disetujui oleh Dewan Keamanan Hayati Nasional. Oxitec telah melakukan studi percobaan pertama dengan menggunakan strain OX513A Aedes aegypti yang sama di Kepulauan Cayman. Namun, para ahli telah meragukan keberlanjutan inisiatif ini dan menyerukan untuk mengkaji uji coba Cayman secara penuh dan jangka panjang, terutama untuk mengidentifikasi efek yang tidak diinginkan, sebelum memperhitungkan pelepasan di tempat lain di dunia.

Saat ini Malaysia bersiap untuk memulai usaha yang sama dengan Pulau Cayman, meski banyak pertanyaan lain tentang nyamuk transgenik tetap tidak terjawab. Pertanyaan ini meliputi: Apakah nyamuk jantan transgenik benar-benar mampu untuk kawin dengan nyamuk betina liar di luar lingkungan yang terkendali? Bagaimana yakin bahwa nyamuk transgenik tidak akan menyebabkan penyakit baru di masa depan atau memperoleh kemampuan untuk menularkan penyakit lain? Siapa yang akan bertanggung jawab dalam hal dampak tak diinginkan terjadi sebagai hasil dari percobaan?

Mengingat ketidakpastian dan keprihatinan berkaitan dengan teknologi, kesehatan, lingkungan teknologi, dan sebagainya, banyak pihak meminta untuk memikirkan kembali proyek ini dan menyarankan metode-metode pengendalian dengue lain yang kurang berisiko bisa dipertimbangkan dan ditingkatkan.
Sumber: http://www.twnside.org.sg/