Search for Green

Friday, October 29, 2010

Duka Indonesia Mendunia di Twitter


Pesohor dunia berduka untuk bencana yang susul menyusul di Indonesia. 
Dukacita dari Obama.

Pray for Indonesia (Twitter)

VIVAnews - Tanpa ada yang tahu siapa yang mempelopori, istilah 'Pray for Indonesia' mendunia dalam sekejab. Dengan menampilkan pita hitam dan lambang Burung Garuda, simbol 'Pray for Indonesia' ini,  memikat iba seluruh jagat ke negeri yang sedang dirundung petaka ini.
Dari banjir bandang di Wasior, lindu dan air laut yang menggulung Mentawai, hingga awan mendidih 600 derajat celsius yang menyiram kawasan sekitar Merapi di Yogyakarta. Daftar petaka ini mengharubiru susul menyusul dalam sebulan. Wasior 4 Oktober, Mentawai 25 Oktober dan Merapi 26 Oktober.
Sejumlah petinggi dunia, juga pesohor di panggung hiburan menghaturkan belasungkawa yang mendalam. “Michelle dan saya sangat berduka atas korban tewas, luka dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi dan tsunami di Sumatra Barat,” ujar  Presiden Amerika Serikat Barrack Obama di Gedung Putih pada Selasa, 26 Oktober 2010, seperti dilansir laman Daily Telegraph.

Presiden yang pada masa kanak-kanak pernah menetap di Jakarta ini mengungkapkan, “Sebagai sahabat Indonesia, Amerika Serikat siap membantu dengan berbagai cara.”
Ungkapan berduka cita juga membanjiri situs jejaring sosial seperti Twitter. Sejak Merapi meletus, sore kemarin, sejumlah topik mengenai Indonesia masuk sepuluh besar trending topic.
Ada #prayforindonesia, "bless Indonesia" dan "mentawai." Bahkan, #prayforindonesia sempat menempati posisi teratas trending topic di  jejaring Twitter. Sejumlah artis dunia memantulkan topik ke jutaan pengikut mereka di dunia maya itu.
Aktor Hollywood, Tom Cruise, angkat bicara mengenai Indonesia dalam akun Twitternya. Cruise sepertinya penasaran dengan tiga trending topic  yang bertema Indonesia itu. "Our hearts go out to the people of Merapi & Jakarta Indonesia," kata Cruise dalam akun Twitter-nya, Rabu 27 Oktober 2010.
Bintang 'Mission Impossible' itu lalu melampirkan sebuah berita yang menceritakan dua bencana alam di Indonesia. "Jika Anda tahu dari organisasi bantuan terbaik untuk membantu Indonesia terluka & pengungsi, beritahukan kami agar kami dapat lulus bersama," tweet berikutnya dari Cruise dalam Bahasa Indonesia yang terkesan diterjemahkan melalui mesin.

Tak hanya Cruise, rasa penasaran pada trending topic ini juga menghinggapi sejumlah selebriti dunia lainnya. Mereka mengungkapkan rasa prihatin atas bencana yang menimpa Indonesia.

Kim Kardashian, sosialita dan pebisnis cantik ini dalam Twitter-nya menuliskan, "My heart goes out to all those affected by the quake and the volcano eruption in Indonesia #lifeisprecious #prayforindonesia."

Justin Bieber, penyanyi remaja  yang sedang di puncak kemasyuran itu juga tak mau ketinggalan. "Just found out about the earthquake in Indonesia. everyone please pray for the people there. #prayforindonesia," tulis Bieber dalam akunnya.

Rasa simpati dan doa juga datang dari pasangan hidup Nicole Richie, Joel Madden. Ia berharap masyarakat Indonesia akan kuat menghadapi masalah ini. "Indonesia I love you be strong," begitulah bunyi dari tweet Joel Madden.

Selain itu, Joe Jonas, personel Jonas Brother, juga ambil bagian. Ia menulis, "#prayforindonesia so sad."
Dan, Prince Jackson, putra Michael Jackson, ikut menuliskan, "My heart broke for that notice! So just let's pray for our brothers They need our Help and Love and they Need of GOD! so #prayforindonesia."

Selain kerugian harta benda, bencana yang sambung menyambung itu sudah menamatkan banyak raga. Wasior 101 orang tewas. Hingga Rabu sore ini, diperkirakan 200 orang tewas akibat petaka 15 menit di Mentawai.
Jumlah korban di Mentawai itu, "Kemungkinan terus bertambah, sekarang masih ditumpuk untuk diidentifikasi," kata Joskamatir, Ketua Badan Penanggulangan Bencana Pagai Utara Selatan, Kepulauan Mentawai, melalui telepon kepada VIVAnews.com. Sementara korban hilang, menurut Joskamatir, lebih dari 400 orang.
Sementara letusan Merapi sudah menelan korban 29 orang. Jumlah ini pun masih sementara, sebab korban lain terus dicari di daerah siraman debu vulkanik itu. Proses pencarian korban serba hati-hati, sebab letusan susulan sangat mungkin terjadi.



• VIVAnews dengan perubahan GGFW

Thursday, October 28, 2010

Gempa Mentawai dan Merapi Meletus Terkait?

Pakar geodesi dari ITB angkat bicara mengenai dua bencana yang terjadi hampir bersamaan.

Erupsi Gunung Merapi Yogyakarta pada Selasa 26 Oktober 2010

 
VIVAnews - Senin 25 Oktober 2010, pukul 21.42 WIB, sebuah gempa berkekuatan 7,2 skala Richter terjadi di barat daya Pulau Pagai, Mentawai, Sumatera Barat. Sebuah tsunami pun lahir, menghantam kawasan pantai barat gugusan kepulauan di kabupaten terluas di Sumatera Barat itu.

Kurang 24 jam, pada Selasa 26 Oktober 2010 pukul 17.02 WIB, Gunung Merapi mengeluarkan erupsi pertama setelah dari sebulan sebelumnya dinyatakan bahaya. Erupsi-erupsi menghasilkan awan panas yang kemudian diketahui menewaskan 29 orang termasuk Juru Kunci Merapi, Mbah Maridjan.

Apakah dua peristiwa alam ini terkait satu sama lain?

Pakar Geodesi dari Institut Teknologi Bandung, Hasanuddin Z Abidin, menyatakan kedua peristiwa ini berjauhan lokasinya. Menurutnya, terlalu spekulatif apabila menyimpulkan kedua bencana itu ada keterkaitan satu sama lain.

"Terlalu jauh. Saya rasa nggak berhubunganlah," kata Hassanudin dalam perbincangan telepon dengan VIVAnews, Rabu 27 Oktober 2010.

"Mentawai kita ketahui memang dari dulu sering terjadi gempa, sementara aktifitas Merapi itu pun memang ada siklusnya. Lagipula gunung-gunung yang lebih dekat dengan Mentawai seperti misalnya yang ada di Padang saja, itu tidak menunjukkan reaksi apa-apa terkait gempa Mentawai. Jadi menurut saya, terlalu spekulatif kalau menghubungkannya. Mungkin hanya kebetulan saja waktunya sangat berdekatan," kata Hasanuddin.

Ketika ditanya apakah akan ada gempa yang lebih besar lagi di Mentawai setelah gempa dahsyat yang terjadi 25-26 Oktober kemarin, Hasanuddin menegaskan hal itu bisa saja terjadi. "Itu biasa, suatu tempat kalau sudah pernah terjadi gempa pasti nanti akan terjadi lagi gempa di tempat itu. Cuma saja kapan waktunya ini yang susah diprediksi," katanya.

Variasi waktu gempa susulan itu berbeda-beda, tambah Hasanuddin. Bisa dalam hitungan jam, hari, bulan, bahkan ada yang tahunan.

"Biasanya kalau gempa yang besar, itu akan butuh waktu lama untuk terjadi gempa lagi. Mentawai kan kemarin kekuatannya 7,2 skala richter, termasuk besar, nah ini akan akan butuh waktu lama untuk terjadi gempa besar lagi. Makanya menurut saya tidak dalam waktu dekat ini akan terjadi gempa besar lagi, karena dia mesti menyimpan energi dalam waktu lama," kata Hasanuddin.
Pesisir Pantai Pagai, Kepulauan Mentawai, yang dilanda tsunami
Kawasan terkena tsunami di Mentawai

Penekanan Mitigasi

Hasanuddin menyatakan, yang paling penting dalam penanganan bencana ini adalah mitigasi. "Pemerintah seharusnya lebih care (peduli) dengan riset-riset kebencanaan yang di hulu," katanya.

Riset-riset hulu yang dimaksud itu adalah yang mengenai peringatan dini (early warning), studi potensi bencana, atau identifikasi bencana. "Kita sangat lemah dalam soal early warning. Menurut saya, pemerintah sangat kurang perhatian dalam mitigasi bencana. Saya sering gregetan," katanya.

Mestinya kalau pemerintah serius menaruh perhatian dalam mitigasi bencana, studi atau riset kebencanaan yang ada bisa bermanfaat untuk memperkirakan kapan terjadi bencana dan mengantisipasinya sehingga sedapat mungkin tidak ada kerugian dan korban yang besar.

Hasanuddin meminta pemerintah agar memasukkan juga studi kebencanaan sebagai prioritas perhatian. "Memang studi kebencanaan tidak menghasilkan uang, tetapi itu kan penting, karena bencana ini adalah bahaya laten dan dampaknya juga costly (biaya tinggi). Indonesia ini masuk daerah yang sering terjadi gempa. Jangan selalu repot bertindak setelah kejadian," katanya. (hs)
• VIVAnews edit GGFW

Friday, October 22, 2010

Salju Turun di Arab Pertanda Hari Kiamat Sudah Dekat...???

Sebagimana diberitakan oleh TV Arab Saudi dan diberitakan kembali oleh Nuansa Pagi RCTI (Selasa, 15 Januari 2002), bahwa pada Hari Minggu, tanggal 13 January 2002,

Arab Saudi yang merupakan daerah gurun pasir yang sangat panas dimana matahari bersinar sepanjang hari, telah terjadi suatu fenomena alam yang langka. yaitu dengan turunnya salju dengan lebatnya.

Tepatnya di darah Tabuk 1500 km dari Riyad (Ibukota Arab Saudi) ketebalan salju mencapai 20 cm, dan di Yordania suhu mencapi titik beku (0 derajat celcius). Ternyata tahun-tahun terakhir ini di Jazirah Arab yang notabenenya gurus pasir panas, turunnya salju ini telah sering terjadi, tetapi hal ini ditutup-tutupi atau tidak dipublikasikan secara luas.

Jauh-jauh hari sebelum terjadinya turun salju di Arab Saudi dewasa ini sebagaimana diberitakan di atas, para ilmuan dari King Abdul Aziz University (Arab Saudi) bekerja sama dengan para ilmuan barat dan manca negara telah melakukan penelitian ilmiah mengenai fenomena-fenomena alam yang diterangkan dalam Al-Quran dan Al-Hadist. Salah satunya mengkaji mengenai Hadist Rasulallah SAW di atas.

Kajian ini antara lain dilakukan bersama dengan seorang orientalis, Profesor Alfred Kroner, seorang ahli ilmu bumi (geologi) terkemuka dunia, dari Department Ilmu Bumi Institut Geosciences, Johannes Gutenburg University , Mainz , Germany . Ketika ditanyakan kepada Prof. Korner oleh para Ilmuan King Abdul Aziz sebagaimana diterangkan dalam Islam dan Sains hal. 25-26 :
* Bagaimana Nabi Muhammad SAW bisa mengetahui bahwa dahulu kala jazirah/dataran Arab merupakan padang rumput yang subur dan dipenuhi oleh
sungai-sungai yang mengalir?….. Karena Prof Korner tidak beriman kepada Al-Quran dan Al-Hadist, ia menjawab dengan tuduhan bahwa bisa saja Nabi Muhammad SAW mengetahui hal tersebut dari kitab-kitab lama seperti Jabur,Tauret dan Injil yang sering menceritakan bahwa dulu di dataran Arab merupakan padang rumput yang subur dengan banyaknya cerita tentang para pengembala ternak, cerita-cerita tentang kebun anggur dan cerita-cerita tentang pemilik perkebunan yang subur yang sering diceritakan dalam kitab-kitab tersebut. Atau bisa jadi Nabi Muhammad SAW menconteknya dari ilmuan-ilmuan dari Roma pada saat itu.

* Menanggapi tuduhan Prof. Korner tersebut, Ilmuan King Abdul Aziz, menjawab OK, anda bisa saja menuduh seperti itu, tapi apakah keadaan dataran Arab yang subur dahulu kala itu bisa dibuktikan secara ilmiah pada masa Nabi Muhammad SAW hidup 1400 tahun yang lalu?…. Prof. Korner menjawab pada masa itu belum dapat dibuktikan, karena sains dan teknologinya tidak memungkinkan.

* Apakah hal itu benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan secara ilmiah dengan teknologi canggih dewasa ini?… Prof. Korner menjawab ya!.. dahulu dataran Arab dipenuhi dengan kebun-kebun yang subur dan sunga-sungai yang mengalir, dan secara ilmiah keadaan tersebut dapat dibuktikan. Prof Korner menjelaskan bahwa dahulu selama Era Salju (Snow Age), kemudian Kutub Utara icebergs perlahan-lahan bergerak ke arah selatan sehingga relatif berdekatan dengan Semenanjung Arab, pada saat itu iklim dataran Arab berubah dan menjadi salah satu daerah yang paling subur dan hijau di muka bumi. Ini merupakan fakta sains yang tidak bisa dibantah.

* Pertanyaan selanjutnya, bagaimana Nabi Muhammad SAW dapat mengetahui juga bahwa sekali lagi dataran Arab itu akan menjadi daerah yang subur dipenuhi kebun-kebun dan sungai-sungai sebagai tanda datangnya hari kiamat, padahal pada masa itu 1400 tahun yang lalu teknologinya belum memungkinkan untuk mengetahui hal tersebut dan informasi tersebut satupun tidak diterangkan baik dalam kitab-kitab terdahulu maupun dalam penelitian ilmuan-ilmuan Roma?……. Prof. Korner menjawab dengn malu-malu, bahwa Nabi Muhammad SAW dapat mengetahui informasi itu pasti dari sesuatu yang mengetahui betul mengenai alam ini (cuma Prof. Korner mengelak untuk mengatakan secara terus terang bahwa sebenarnya informasi itu datangnya dari Tuhan, Allah SWT yang paling tahu tentang alam ini, karena Dia-lah yang telah menciptakan dan mengaturnya) .

* Dan apakah informasi yang dikabarkan Nabi Muhammad SAW 1400 yang lalu bahwa sekali lagi dataran Arab itu akan menjadi daerah yang subur dipenuhi kebun-kebun dan sungai-sungai benar-benar akan terjadi?….. Prof Korner menjawab dengan tegas ya!… karena sebenarnya proses itu sekarang sedang terjadi. Era Salju Baru (New Snow Age) sebenarnya telah dimulai, sekali lagi sekarang salju di kutub Utara sedang merangkak/bergeser perlahan-lahan ke arah selatan mendekati Semenanjung Arab. Hal ini dapat dibuktikan dengan fakta dan sains, dimana tanda-tanda itu nampak dengan jelas di dalam badai salju yang menghujani bagian utara Eropa dan Amerika setiap musim salju tiba.Dan sekarang terbukti bahwa salju telah beberapa kali turun di dataran Arab sebagaimana diberitakan TV Arab Saudi dan RCTI di atas.

Bagi umat Islam yang telah memahami ajaran Islam, turunnya salju di arab saudi ini bukan merupakan hal yang aneh, karena hal ini telah diterangkan oleh Nabi Muhammad SAW 1400 tahun yang lalu. Ketika para sahabat menanyakan kepada Rasulallah SAW mengenai kapan datangnya hari kiamat.Rasulallah SAW menjawab, bahwa pengetahuan mengenai datangnya hari kiamat hanya ada pada sisi Allah SWT.

Tetapi Allah SWT telah memberitahukan tanda-tandanya kepada Rasulallah SAW, antara lain sebagaimana diterangkan dalam salah satu Hadist Rasulallh SAW: “Hari Akhir tidak akan datang kepada kita sampai dataran Arab sekali lagi menjadi dataran berpadang rumput dan dipenuhi dengan sungai-sungai( HR Muslim) ” Dari Hadist Rasulallah SAW di atas ada beberapa informasi yang didapat:

1. Informasi datangnya hari akhir / kiamat

2. Dahulu kala dataran / jazirah Arab pernah menjadi padang rumpur yang subur dan dipenuhi dengan sungai-sungai dan

3. Nanti, dataran Arab sekali lagi akan menjadi padang rumput dan dipenuhi dengan sungai-sungai, sebagai salah satu tanda datangnya hari kiamat.

Berikut adalah gambar-gambar turunnya salju di Arab



                      http://apabe.blogspot.com/2010/08/salju-turun-di-arab-pertanda-hari.html

Thursday, October 21, 2010

Hawking: Tuhan Bukan Pencipta Alam Semesta


Alam semesta tidak diciptakan oleh Tuhan," ujar ilmuwan Stephen Hawking di dalam buku terbarunya.
Profesor Hawking percaya bahwa hukum fisika adalah faktor utama terjadinya Big Bang, sebuah ledakan besar yang menyebabkan terbentuknya alam semesta). Jadi pencipta alam semesta bukanlah Tuhan, seperti yang diceritakan di dalam kitab-kitab suci semua agama. Demikian seperti yang dikutip dari Press Association, Kamis ( 2/9/2010).

Dalam buku yang berjudul 'The Grand Design', Profesor Hawking menyimpulkan jika alam semesta tercipta berkat adanya hukum gravitasi. Dengan demikian alam semesta bisa dan akan menciptakan dirinya sendiri dari ketiadaan.

"Penciptaan secara spontanitas adalah alasan bahwa ada sesuatu dari hal yang tidak ada. Itulah artinya mengapa alam semesta itu ada, mengapa kita ada,"
"Tidaklah perlu untuk melibatkan Tuhan dalam menciptakan dan menjalankan alam semesta," tambah Hawking.

'The Grand Design' merupakan buku terbaru dari ilmuwan yang menderita lumpuh permanen ini. Penulisan
buku ini dibantu oleh Leonard Mlodinow, seorang ahli fisika asal Amerika. Buku tersebut akan dirilis pada tanggal 9 September dan diperkirakan bakal menjadi tantangan untuk teori dari Sir Isaac Newton yang menyebutkan bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan.
Profesor Hawking sebelumnya menerima keberadaan Tuhan berkaitan dengan penciptaan alam semesta dalam buku yang berjudul 'A Brief of Time' (1988). Dalam buku tersebut ilmuwan yang lahir pada 1942 ini sempat menuliskan "Jika kita menemukan teori yang lengkap terkait penciptaan alam semesta, itu akan menjadi kemenangan yang besar bagi umat manusia. Untuk sementara itu, kita harus tahu pikiran dari Tuhan". Namun kini pandangannya telah berubah.